Cerita Nakes Kewalahan RS Penuh karena COVID-19, Pasien Dirawat di Lorong

Cerita Nakes Kewalahan RS Penuh karena COVID-19, Pasien Dirawat di Lorong

Ayunda Septiani - detikHealth
Rabu, 16 Sep 2020 05:50 WIB
Cerita Nakes Kewalahan RS Penuh karena COVID-19, Pasien Dirawat di Lorong
Tenaga kesehatan di garis depan penanganan COVID-19 mulai banyak yang kelelahan (Foto: Getty Images/graphixel)
Jakarta -

Tenaga kesehatan mulai kewalahan menangani pasien Corona COVID-19. Seperti yang diceritakan salah satu perawat di RSUD kawasan Jakarta Utara. Ia menceritakan, para pasien Corona sampai harus ditaruh di lorong rumah sakit karena tidak ada lagi tempat tidur yang tersedia.

"Jujur sekarang RS penuh banget sampai aku jaga di IGD pasien sampai duduk di kursi karena nggak ada bed lagi, pasien terpaksa beberapa kita taro di lorong-lorong karena ruangan juga sudah penuh, atau bahkan di depan meja kita isinya pasien," jelas perawat berinisial O tersebut saat dihubungi detikcom, Selasa (15/9/2020).

"Kalau pasien sesak kita langsung sibuk kocar-kacir nyari tabung oksigen. Dan jujur kita juga kekurangan tenaga karena teman kita banyak yg positif harus diisolasi atau dirawat di RS," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diceritakan O, momen haru yang dirasakannya adalah saat pasien mengalami sesak napas, ia pun hanya bisa berkomunikasi dengan keluarga via telepon. Sayangnya, satu jam kemudian pasien tersebut lantas mengalami henti napas, dan tidak berhasil melawan COVID-19.

"Pengalaman selama ini sudah pasti takut tapi harus dihadapi, sedih sudah pasti karena tiap hari kerja ngeliat pasien-pasien datang keadaan masih sadar tapi cepat banget perburukan atau penurunan, bahkan proses pasien dari baru dateng terus meninggal itu cepat baget karena sesak berat," tambah O.

ADVERTISEMENT

"Kematian secepat itu biarpun sumpah kita kerja bener-bener keras buat mempertahanin keadaan pasien aku disini benar-benar cerita real," beber O.

Bahkan, para perawat sampai harus mengalami memar-memar akibat kewalahan menangani pasien Corona yang terus meningkat tiap harinya. Mulai dari menangani pasien Corona dengan gejala ringan hingga berat.

Terkadang, ia tak habis pikir jika mendapati seseorang yang menilai virus Corona adalah teori konspirasi. Nyatanya, ia dan rekan-rekannya menghadapi bahaya nyata dari Corona setiap hari.




(up/up)
Kisah di Garis Depan
20 Konten
RS penuh, dokter-dokter dan tenaga kesehatan menjerit kelelahan. Pandemi COVID-19 memang menguras energi secara fisik maupun mental. Di sisi lain, masih ada saja yang menganggap COVID-19 tak lebih dari cerita konspirasi yang mengada-ada. Duh!

Berita Terkait