10 Juta Bulk Vaksin Sinovac untuk Petugas Layanan Publik Sudah di Bandung

10 Juta Bulk Vaksin Sinovac untuk Petugas Layanan Publik Sudah di Bandung

Yudha Maulana - detikHealth
Rabu, 03 Feb 2021 05:00 WIB
10 Juta Bulk Vaksin Sinovac untuk Petugas Layanan Publik Sudah di Bandung
Foto: Yudha Maulana/detikHealth
Bandung -

Sebanyak 10 juta dosis bahan baku vaksin COVID-19 kembali tiba di Bio Farma pada Selasa (2/2/2021) sekitar pukul 15.45 WIB. Bahan baku atau bulk vaksin tersebut diangkut dalam dua truk yang dikawal ketat oleh personel TNI-Polri.

Sekretaris Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, 10 juta dosis bulk vaksin ini akan diproses menjadi vaksin jadi. Sebelum diedarkan, vaksin tersebut akan melalui proses uji mutu atau quality control yang ketat.

"Semua bulk (bahan baku) ini, setelah diolah menjadi produk jadi, terlebih dahulu harus melalui serangkaian uji mutu atau quality control yang ketat, yang dilakukan di laboratorium Bio Farma dan juga laboratorium BPOM, untuk memastikan produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang memenuhi syarat," kata Bambang di Bio Farma.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia berharap dalam waktu dekat ini bisa terpenuhi 140 juta dosis vaksin untuk keperluan vaksinasi di Indonesia.

"Kita bisa juga percepat sampai dengan Juli, jadi Juli 140 juta dosis sudah datang bisa kita proses," kata dia.

ADVERTISEMENT

Bambang mengatakan, 10 juta dosis bulk vaksin ini akan diproduksi pada 13 Februari mendatang, jadwal itu mengikuti selesainya produksi 15 juta dosis bulk yang telah tiba lebih dulu dan ditargetkan selesai pada 11 Februari 2021.

"Ini kurang lebih tanggal 13 Februari setelah yang 15 juta (kedatangan pertama bahan baku) selesai, nanti tanggal 13 Februari sampai 20 Maret rencana produksinya," kata Bambang.

Sebanyak 10 juta bulk vaksin ini akan diolah dan hasil jadinya akan diperuntukkan bagi petugas pelayanan dan tenaga layanan publik termasuk TNI dan Polri.

"Sesuai rencana Kementerian Kesehatan untuk petugas pelayanan publik, TNI dan Polri, ada sekitar 17,5 juta sasaran," katanya.




(yum/up)

Berita Terkait