Vaksinasi COVID-19 telah diberikan kepada tenaga kesehatan sebagai kelompok prioritas penerima vaksin. Dari sekitar 1,4 juta sasaran penerima vaksin di kelompok nakes, ada 200 ribu yang batal atau ditunda vaksinasinya.
"Ada sekitar 218.197 tenaga kesehatan yang batal atau ditunda. Dari hasil skrining vaksinasi pada petugas kesehatan kita bisa melihat ada 86 persen peserta batal atau tunda yang sebenarnya masih bisa mendapatkan vaksinasi," kata juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, Rabu (17/2/2021).
Disampaikan oleh dr Nadia, beberapa tenaga kesehatan yang ditunda pemberian vaksinasi dengan alasan komorbid sebenarnya masih bisa mendapatkan suntikan, dengan catatan penyakit yang diidap harus sudah terkontrol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk mengurangi terjadinya penundaan vaksinasi, skrining dapat dilakukan sebelum hari pelaksanaan vaksinasi paling kurang tiga hari sebelumnya agar dapat memberikan kesempatan bagi sasaran terkontrol penyakitnya," jelas dr Nadia.
Klasifikasi alasan tunda/batal vaksinasi di kelompok tenaga kesehatan:
- Penyintas COVID-19: 22 persen
- Hipertensi: 20 persen
- ISPA: 12 persen
- Hamil: 10 persen
- Komorbid: 9 persen
- Menyusui: 7 persen
- Kontraindikasi: 4 persen
- Imunokompromais: 1 persen
- Alergi: 1 persen
- Lain-lain: 14 persen
Saat ini, total nakes yang sudah menjalani vaksinasi tahap pertama per 16 Februari 2021 sebanyak 1.120.963 orang dan penerima dosis kedua 537.147 orang.
Simak video 'Vaksinasi Lansia Dimulai Besok, Menkes: Prioritas Nakes':











































