Diprediksi Tak Akan Lenyap, COVID-19 Bakal Jadi Penyakit Endemik

Diprediksi Tak Akan Lenyap, COVID-19 Bakal Jadi Penyakit Endemik

Vidya Pinandhita - detikHealth
Senin, 01 Mar 2021 10:20 WIB
Diprediksi Tak Akan Lenyap, COVID-19 Bakal Jadi Penyakit Endemik
Virus Corona COVID-19 (Foto: Getty Images/iStockphoto/oonal)
Jakarta -

Menurut penelitian pada Februari 2021, COVID-19 diprediksi akan menjadi endemik, alias penyakit yang menetap 'permanen' di suatu wilayah. Bahkan, COVID-19 disebut berpotensi menjadi penyakit 'normal' dalam kehidupan manusia sehari-hari hingga beberapa tahun ke depan.

Prediksi tersebut mengacu pada penelitian oleh lebih dari 100 imunologis, peneliti penyakit menular, dan virologis. 90 persen di antaranya menyatakan, virus Corona akan menjadi endemik.

"Saya pikir itu akan menjadi 'budaya' baru bagi dokter menanyakan apakah seseorang terinfeksi bakteri atau terkena virus? Jika seseorang terkena virus, apakah itu flu biasa, atau virus Corona?" ujar profesor dari La Jolla Institute for Immunology, Erica Ollman Saphire, dikutip dari CNBC, Senin (1/3/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Indonesia, penyakit endemik yang sudah ada antara lain demam berdarah dengue (DBD), malaria, hepatitis, dan kusta. Penyakit-penyakit ini cenderung menetap dalam waktu yang lama dari tahun ke tahun, menular, dan banyak memakan korban jiwa.

Namun kabar baik menurut Prof Saphire, jika COVID-19 menjadi penyakit endemik, daya tahan manusia terhadap infeksi COVID-19 akan menguat. Dengan syarat, vaksinasi diperluas dan dijadikan vaksin reguler sama seperti vaksin influenza.

ADVERTISEMENT

Prof Saphire percaya, selain memperlambat penyebaran, vaksinasi COVID-19 berfungsi meringankan gejala pada pasien COVID-19. Dengan vaksin, kehidupan manusia ia harapkan bisa menjadi normal kembali, sekali pun COVID-19 menjadi endemik.

Yang dikhawatirkan, jenis virus COVID-19 terus bermutasi sehingga vaksin harus terus-menerus diperbaharui.

"Lebih baik jika vaksin COVID-19 dirancang dan disebarkan secara universal untuk mencegah gejala flu 'biasa' dari COVID-19," ujar Prof Saphire.




(vyp/up)
Kapan Corona Hilang?
26 Konten
Enam pekan berturut-turut, tren penambahan kasus COVID-19 di seluruh dunia dinilai melandai. Bahkan cenderung turun di beberapa tempat. Sejumlah pakar meyakini herd immunity mulai terbentuk, sebagian lagi mengingatkan untuk tidak lengah.

Berita Terkait