Vaksin COVID-19 AstraZeneca jadi sorotan karena dikaitkan dengan kejadian pembekuan darah. Hal ini membuat beberapa negara menunda sementara pemberian vaksin jenis ini, termasuk di antaranya Indonesia.
Belakangan, hasil investigasi oleh Danish Medicines Agency menemukan pasien yang mengalami pembekuan darah menunjukkan gejala aneh. Seorang pasien wanita berusia 60 tahun yang meninggal mengalami bekuan dalam bentuk kecil dan besar di dalam pembuluh darahnya.
Beberapa kasus serupa ditemukan juga di Norwegia dan bank data efek samping obat European Medicines Agency.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kejadian tidak biasa inilah yang membuat Danish Medicines Agency bereaksi," tulis departemen dalam siaran pers yang dikutip dari Reuters, Senin (15/3/2021).
Norwegia melaporkan pada hari Sabtu (13/3/2021), ada tiga pasien berusia di bawah 50 tahun yang mengalami pembekuan darah usai disuntik vaksin AstraZeneca. Ketiganya dirawat dengan gejala perdarahan, pembekuan darah, dan trombosit rendah.
European Medicines Agency menyebut hingga saat ini tidak ada bukti kuat vaksin yang jadi penyebabnya. Hal serupa disuarakan juga oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
AstraZeneca berkomentar bahwa dalam uji klinis tidak ditemukan kejadian pembekuan darah. Karena itu pembekuan darah tidak dimasukkan sebagai salah satu efek samping yang kemungkinan terjadi.
(fds/up)











































