Target 5 Hari Habis, Kemenkes Jamin Vaksin AstraZeneca Terpakai Sebelum Expired

Target 5 Hari Habis, Kemenkes Jamin Vaksin AstraZeneca Terpakai Sebelum Expired

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Selasa, 16 Mar 2021 09:25 WIB
Target 5 Hari Habis, Kemenkes Jamin Vaksin AstraZeneca Terpakai Sebelum Expired
Vaksin AstraZeneca. (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Imbas isu pembekuan darah di sejumlah negara Eropa, distribusi atau penggunaan 1,1 Juta vaksin AstraZeneca di Indonesia ikut ditunda. Pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta ITAGI tengah mengkaji laporan pembekuan darah sambil menunggu konfirmasi lebih lanjut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Di sisi lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap tantangan vaksinasi AstraZeneca juga dibayangi masa kedaluwarsa di akhir Mei. Terlebih interval atau jangka waktu pemberian dosis 1 dan 2 memakan waktu lebih lama daripada vaksin Sinovac, yaitu 9 hingga 12 minggu.

Meski begitu, juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi optimis vaksin AstraZeneca akan terpakai habis sebelum masa expired date tiba. Berdasarkan hitungan cakupan vaksinasi rata-rata per hari saat ini, kurang lebih 1,1 juta dosis vaksin Corona bisa diberikan dalam waktu 5 hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya ini kita harus membuat sasaran prioritas kepada siapa 1,1 juta ini diberikan dalam 2 bulan ya," jelas dr Nadia kepada detikcom Selasa (16/3/2021).

"Kalau kita lihat dengan penyuntikan 250.000 per hari berarti kita hanya butuh 5 hari untuk menghabiskan ya, tetap ini tentunya perlu dilihat sasarannya ya," lanjutnya, tanpa merinci sasaran vaksinasi AstraZeneca.

ADVERTISEMENT

Beberapa waktu lalu, dr Nadia menyebut vaksin AstraZeneca akan digunakan untuk vaksinasi tahap kedua yaitu petugas pelayanan publik dan lansia. BPOM kini tengah mengevaluasi izin EUA untuk kedatangan vaksin AstraZeneca lainnya yang diproduksi Biologi Germany.

WHO sampai saat ini belum mengubah rekomendasi penggunaan vaksin AstraZeneca. Sebelumnya, vaksin AstraZeneca diketahui sudah masuk daftar penggunaan darurat yang disetujui WHO (EUL).

"Begitu WHO memperoleh pemahaman penuh terhadap kejadian ini, temuan dan segala perubahan pada rekomendasi yang ada akan segera diberitahukan pada publik," kata juru bicara WHO, Christian Lindmeier, dikutip dari Reuters pada Senin (15/3/2021).

"Sampai hari ini, tidak ada bukti bahwa insiden disebabkan oleh vaksin. Sangat penting agar upaya vaksinasi bisa terus berlangsung supaya kita bisa menyelamatkan nyawa dan menghindari penyakit parah karena virus," lanjutnya.




(naf/up)
Gonjang-ganjing Vaksin Inggris
35 Konten
Sejumlah negara di Eropa menangguhkan vaksin buatan AstraZeneca dan Oxford University. Sejumlah laporan kasus menyebut ada pembekuan darah usai penyuntikan vaksin asal Inggris tersebut. Seperti apa duduk perkaranya?

Berita Terkait