Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan kakak dari Serda Aprilia Santini Manganang, Amasya Manganang, juga mengidap hipospadia.
Untuk memastikannya, Andika mengatakan pihaknya langsung melakukan pemeriksaan medis pada Amasya di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Hasilnya, Amasya Manganang diketahui memiliki kondisi yang sama yaitu hipospadia.
"Hasilnya ternyata sangat mirip. Hasil pemeriksaan, Amasya tidak seberuntung kita, sakit juga. Kita sampaikan ke Amasya dan Amasya menjawab, 'Saya kalau bisa dibantu, saya ingin menjadi diri saya sebenarnya'. Kita putuskan, kita akan siapkan prosedur sama. Beliau juga serius masuk hipospadia serius," kata Andika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari WebMD, penyebab pasti hipospadia memang belum diketahui pasti. Namun beberapa faktor bisa meningkatkan risiko, salah satunya faktor genetika.
Beberapa faktor yang kemungkinan bisa menjadi penyebabnya, adalah sebagai berikut:
1. Genetika
Jika anak laki-laki mengalami hipospadia, kemungkinan ayah atau saudara laki-lakinya juga menderita kondisi tersebut. Kondisi hipospadia ini pun juga terkait dengan beberapa sindrom genetik.
2. Perawatan kesuburan
Kemungkinan penyebab lainnya, mungkin sebelumnya si ibu dari anak tersebut menggunakan terapi hormon atau obat untuk membantunya hamil.
3. Usia dan berat ibu
Kemungkinan penyebab bayi akan lahir dengan kondisi hipospadia ini lebih besar jika si ibu memiliki kelebihan berat badan, berusia di atas 35 tahun, dan mengidap diabetes sebelum hamil.
4. Paparan rokok atau pestisida
5. Kelahiran prematur
Meski begitu, kemungkinan bayi lahir dengan kondisi hipospadia ini masih bisa dihindari dengan beberapa cara, seperti:
- Tidak merokok dan minum alkohol.
- Jaga berat badan yang sehat.
- Konsumsi 400-800 mikrogram (mcg) asam folat per harinya. Misalnya, dosis pada botol harus tertera di atasanya -400 mcg.
- Kunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan.
(sao/up)











































