Punya Alergi Obat dan Makanan, Bolehkah Divaksin? Ini Rekomendasi Terbarunya

Punya Alergi Obat dan Makanan, Bolehkah Divaksin? Ini Rekomendasi Terbarunya

Ayunda Septiani - detikHealth
Jumat, 19 Mar 2021 12:30 WIB
Punya Alergi Obat dan Makanan, Bolehkah Divaksin? Ini Rekomendasi Terbarunya
Foto ilustrasi. (Foto ilustrasi: iStock)
Jakarta -

Program vaksinasi di Indonesia telah dilaksanakan pada pertengahan Januari lalu. Tenaga kesehatan menjadi prioritas utama untuk divaksinasi, sebab, tenaga kesehatan menjadi yang paling rentan terpapar virus Corona dari pasien.lalu disusul petugas layanan publik dan lansia.

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengeluarkan rekomendasi baru yang layak dan tidak layak divaksin.

"Upaya untuk mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) pada populasi Indonesia untuk memutus transmisi COVID-19 sehingga diperlukan cakupan vaksinasi yang luas. Selain itu, adanya kesepakatan dari para ahli mengenai keamanan dan manfaat vaksinasi COVID-19," jelas PAPDI dalam rilis yang diterima detikcom Jumat (19/3/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, ada kekhawatiran orang-orang dengan riwayat alergi tak boleh menerima vaksin. Sebenarnya, boleh nggak sih?

Menurut rekomendasi PAPDI, alergi obat yang sering ditemukan umumnya terjadi pada pemberian antibiotik neomisin, polimiksin, streptomisin, dan gentamisin. Nah, vaksin COVID-19 tidak mengandung komponen tersebut, sehingga tidak ada masalah.

ADVERTISEMENT

Untuk alergi makanan, PAPDI menyebut tidak menjadi kontraindikasi pada pemberian vaksinasi virus Corona COVID-19.

Selain itu, PAPDI menyebut, individu yang berusia 18 hingga 59 tahun yang memenuhi kriteria di bawah ini tidak diperbolehkan untuk divaksin Coronavac, yaitu:

1. Reaksi alergi berupa anafilaksis dan reaksi berat akibat vaksin COVID-19 dosis pertama ataupun akibat dari komponen yang sama dengan yang terkandung dalam vaksin COVID.19.

2. Individu yang sedang mengalami infeksi akut. Jika infeksinya sudah teratasi maka dapat dilakukan vaksinasi COVID-19. pada infeksi TB, pengobatan OAT perlu minimal 2 minggu untuk layak vaksinasi.

3. Individu dengan penyakit imunodefisiensi primer.

Selain itu, untuk usia di atas 59 tahun, untuk kelayakan divaksin Coronavac ditentukan oleh kondisi frailty (kerapuhan) dari individu tersebut yang diperoleh dari kuesioner RAPUH. Terdiri dari resistensi, aktivitas, penyakit, usaha berjalan, dan hilangnya berat badan.

Jika hasil dari RAPUH tersebut diperoleh lebih dari 2, maka mereka belum layak untuk divaksinasi. Namun, jika ragu dengan penilaian sendiri, disarankan untuk ke dokter ahli di bidangnya seperti dokter spesialis penyakit dalam atau spesialis penyakit dalam umum.

Kuesioner RAPUH

Penapisan Sindrom Kerapuhan/Kerentanan/Frailty (ICD code : R54) -Adaptasi dan validasi kuesioner FRAIL

R = Resistensi (Resistoncel)

Dengan diri sendiri atau tanpa bantuan alat, apakah anda mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga dan tanpa istirahat diantaranya?

Skor 1=Ya
0=Tidak

A = Aktifitas (Fotiguel)

Seberapa sering dalam 4 minggu ada merasa kelelahan?

1: Sepanjang waktu
2: Sebagian besar waktu
3: Kadang - kadang
4: Jarang

Bila jawab 1 atau 2 skor = 1 dan selain itu skor = 0

P = penyakit lebih dari 4 (llnesses)

Partisipan ditanya, apakah dokter pernah mengatakan kepada anda tentang penyakit anda (11 penyakit utama: hipertensi, diabetes, kanker (selain kanker kulit kecil), penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)?

Bila jawaban jumlah total penyakit skor yang tercatat 0-4 penyakit = 0 dan 5-11 penyakit=1

Usaha berjalan : (Ambulatory)

Dengan diri sendiri dan tanpa bantuan, apakah anda mengalami kesulitan berjalan kira - kira sejauh 100 sampai 200 meter?

Skor Ya = 1, dan Tidak = 0 5.

H = Hilangnya berat badan : (Loss of Weight)

- Berapa berat badan saudara dengan mengenakan baju tanpa alas kaki saat ini?

- Satu tahun yang lalu, berapa berat badan anda dengan mengenakan baju tanpa alas kaki? r

Keterangan perhitungan berat badan dalam persen : [(berat badan i. tahun yang lalu - berat badan sekarang)/Berat badan satu tahun lalu)lx 100%

Bila hasil >5 persen (mewakili kehilangan berat badan 5 persen) diberi skor 1 dan <5 persen skor = 0

lntepretasi : Skor 1-2 : Pre-Frail (Pra-Rapuh), Skor >2 : Frail (Rapuh/Renta)

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(ayd/up)

Berita Terkait