Vaksinasi gotong royong individu berbayar di Kimia Farma Citarum Kota Semarang juga ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Di apotek tersebut sudah ada sejumlah orang yang tercatat sebagai pendaftar.
Firdaus Sitepu, Areal Manager Kimia Farma Jateng 1, mengatakan di Semarang memang baru satu cabang yang bisa melayani vaksinasi gotong royong individu karena syaratnya sudah terpenuhi. Namun dari hasil rapat dengan direksi kemarin malam diputuskan untuk ditunda terlebih dahulu.
"Kami selalu koordinasi dengan kantor pusat dan direksi malam tadi disimpulkan vaksinasi mandiri berbayar di-hold dulu karena ada beberapa hal yang mesti disiapkan. Sampai kapan belum tahu," kata Firdaus ditemui di lokasi, Senin (12/7/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari informasi yang diperoleh, secara nasional sudah ada 136 orang yang tercatat mendaftar untuk vaksin mandiri di Kimia Farma secara nasional. Sedangkan untuk Kimia Farma Citarum Kota Semarang ada sekitar 15 orang.
"Daftar sampai tadi malam 136 se-Indonesia itu dalam beberapa jam saja. Karena ada keputusan tadi malam pendaftaran di-hold. Di Semarang sekitar 10-15 orang," ujarnya.
Ia menjelaskan persiapan sudah dilakukan dan ada 100 kuota perhari untuk vaksinasi mandiri tersebut. Ada dua vaksinator dan empat tenaga medis tambahan untuk melayani vaksinasi.
"Vaksin sudah siap, Sinopharm. Dokter sudah tersertifikasi vaksinator, perawat juga. Kami juga persiapkan keamanan. Vaksin sudah datang dari hari Sabtu kemarin, " katanya.
Sementara itu salah satu pendaftaran vaksinasi, Rut Noersanti (53) warga Surabaya yang berdomisili di Semarang sangat antusias dengan dibukanya layanan vaksinasi gotong royong individu. Meski sedikit kecewa dengan penundaan tersebut, ia masih menantikannya.
"Saya sangat minat untuk Sinopharm soalnya lebih bagus. Saya sudah vaksin dua kali terakhir 29 April. Saya tanya dua dokter katanya boleh. Jadi saya antusias, sekarang kan mewabah maka hati-hati, pakai masker saja dua lapis," ujar Rut.
Ia pun berharap vaksinasi mandiri itu segera dibuka. Menurutnya jika banyak peminatnya maka bisa membantu pemerintah juga dalam hal anggaran.
"Dengan vaksin mandiri ada bagusnya kan membantu pemerintah, untuk keuangan. Dengan dibantu mandiri kan mungkin lebih membantu. Soal penundaan ya agak kecewa tapi nggak apa-apa, saya udah vaksin, yang belum vaksin kasihan. Harapannya semoga cepat dilaksanakan vaksinasi mandiri," ujarnya.
Untuk diketahui, pemerintah membuka Vaksinasi Gotong Royong individu berbayar yang bisa didapat di Klinik Kimia Farma. Layanan vaksinasi COVID-19 berbayar ini diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19 yang merupakan perubahan kedua atas Permenkes Nomor 10 Tahun 2021. Permenkes ini ditetapkan Menkes Budi Gunadi Sadikin pada 5 Juli 2021.
Sesuai dengan aturan yang berlaku, harga yang berlaku untuk vaksinasi Gotong Royong adalah Rp 321.660 per dosis dengan harga layanan Rp 117.910. Total untuk satu dosis menjadi Rp 439.570.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(alg/up)











































