Dalam waktu dua pekan terakhir, sebanyak 10 anak anak terkonfimasi positif virus Corona atau COVID-19 di Kabupaten Banyumas. Bahkan terdapat satu bayi yang meninggal dunia karena terkonfimasi COVID-19.
"Ini berdasarkan data yang kami terima, di rumah sakit Banyumas kemarin ada 5, di rumah sakit Ajibarang ada 5, terus di Margono juga ada. Ini COVID-19 bayi dan itu meninggal. Jadi kalau punya bayi ati-ati karena ternyata bayi mudah juga kena COVID-19," kata Bupati Banyumas Achmad Husein usai melakukan rakor di Pendopo Sipanji Kabupaten Banyumas, Senin (12/7/2021).
Husein mengaku kaget dengan informasi tersebut, dia tidak menyangka jika terdapat anak anak yang terkonfimasi positif COVID-19. Bahkan ada yang meninggal karena COVID-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak tahu (tertular dari mana) itu perlu riset dan penyelidikan, yang jelas itu sudah ada yang bayi. Apakah itu dari orang tuanya apakah dari mana. Tapi ada juga yang aneh, bayinya positif, ibunya tidak, ada itu," ujarnya.
Fenomena itu baru diketahuinya sekitar dua pekan terakhir ini. "Iya baru belakangan ini, sekitar 1-2 Minggu ini, waktu itu saya ngecek di data orang meninggal," jelasnya.
Sedangkan dari hasil evaluasi seminggu PPKM Darurat di Kabupaten Banyumas, Husein mengatakan jika ada penurunan jumlah kematian akibat COVID-19.
"Evaluasi PPKM ya itu ada penurunan jumlah kematian, tapi tadi pagi saya cek lagi yang meninggal sudah 11, jadi pastinya nanti itu kalau sudah jam 9 malam kalau memang itu stabil. Dua hari yang lalu kan sampai 33 meninggal, terus satu hari kemarin 22, kalau nanti berkisar 22-23 terus ya berarti sudah ada penurunan, kita lihat datanya saja, tapi saya cek lagi hari ini 11 sudah keluar," ujarnya.
Lalu untuk angka positif harian, dia menjelaskan jika terdapat peningkatan angka positif mencapai 400 orang dalam satu hari.
"Positif harian kalau normal itu harusnya dibawah 100 , tapi kemarin ini 400 satu hari, berati yang dilapangan 10 kali lipatnya, karena yang 400 ini yang terpantau dan terdata, yang tidak terpantau bisa 10 kali lipatnya," ujarnya.
Sementara menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sudiyanto mengatakan jika memang ada kasus satu bayi meninggal berumur tiga hari. Namun statusnya probeble atau mengarah gejala COVID-19.
"Ada satu kasus bayi ada yang meninggal tapi sebenarnya probeble artinya dia kearah gejala COVID-19, tetapi belum positif PCR, ada yang meninggal," ucapnya.
Simak video 'Pecah Rekor! Kasus Baru Covid-19 RI Per 12 Juli Ada 40.427':
Dia mengatakan jika jenazah bayi tersebut telah dilakukan penanganan seusai protokol kesehatan, sehingga pihaknya tidak menindaklanjuti dengan swab PCR.
"Keluarga siap di protokol kesehatan bayi, jadi tidak kita tindak lanjuti dengan swab PCR, tetapi sudah protokol kesehatan, statusnya probeble, artinya dia diduga tapi belum dibuktikan dengan hasil laboratorium," ujarnya.
Sedangkan untuk anak-anak, dia mengungkapkan jika terdapat sekitar 10 anak yang terpapar COVID-19. Saat ini anak anak tersebut menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di Kabupaten Banyumas.
"Sakit, positif tapi bukan bayi, anak anak itu memang ada peningkatan. Jumlahnya yang dirawat sampai sekitar kurang lebih 10 ya. Itu positif, tapi tidak ada yang meninggal anak anak," jelasnya.











































