Kepala uji coba tahap akhir vaksin Sinovac di Chili merekomendasikan suntikan dosis ketiga untuk melindungi dari varian Delta yang lebih menular.
Para peneliti mengatakan telah melakukan uji coba laboratorium in vitro terpisah untuk menentukan efektivitas vaksin terhadap varian Corona Delta yang menunjukkan bahwa antibodi penetral berkurang empat kali lipat dibandingkan dengan yang diproduksi terhadap jenis virus asli yang pertama kali ditemukan di China.
Dr Alexis Kalergis, direktur Institut Milenium untuk Imunologi dan Imunoterapi Chili yang menjalankan uji klinis dengan 2.000 peserta, mengatakan kurang 3 persen yang tertular COVID-19, enam bulan setelah menerima suntikan vaksin dosis kedua.
Namun, penelitian menunjukkan penurunan tingkat antibodi pelindung setelah enam bulan. Kalergis mengatakan dia merekomendasikan "dosis penguat" ketiga untuk memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap mutasi virus.
"Penurunan alami antibodi setelah vaksinasi menyoroti kebutuhan untuk memperkuat kekebalan dengan dosis booster untuk mengkompensasi dan meningkatkan netralisasi virus," katanya dikutip dari Reuters, Jumat (16/7/2021).
Juru bicara Sinovac Liu Peicheng sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa suntikan booster dapat dengan cepat menimbulkan reaksi antibodi yang lebih kuat dan lebih tahan lama terhadap varian Delta, tetapi tidak memberikan data terperinci.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
(kna/naf)