Dalam beberapa hari terakhir viral foto yang membandingkan rontgen paru-paru pasien COVID-19. Akun Facebook Anne Gabriel-Chan mengunggah foto yang menunjukkan perbedaan rontgen dari pasien yang sudah divaksinasi dengan yang belum divaksinasi.
Ada empat foto yang ia bagikan. Tiga dari foto tersebut diklaim milik pasien yang telah melakukan vaksinasi dengan AstraZeneca, Sinovac, dan Pfizer, sementara satu rontgen dari pasien yang sama sekali belum mendapat vaksin Corona.
Anne menjelaskan pasien yang sudah divaksinasi hanya mengeluh gejala ringan. Sedangkan pasien yang belum divaksinasi mengalami gejala sesak napas.
"Dia (pasien yang belum divaksinasi -red) mengalami gejala parah yang berarti kebutuhan oksigennya tinggi. Ia perlu dirawat di ICU dan memerlukan prosedur invasif seperti hemoperfusi," tulis Anne.
Kata pakar
Ahli paru-paru dr Budhi Antariksa, SpP(K), dari RS Royal Taruma menjelaskan apa yang tampak pada rontgen adalah peradangan paru-paru. Orang yang sudah menerima vaksin bisa memiliki peradangan yang lebih sedikit ketika terinfeksi berkat antibodi di tubuh.
"Jadi itulah yang terjadi juga pada parunya. Paru pasien yang telah divaksin akan lebih sedikit gambaran peradangannya (pneumonia), sehingga saat dilakukan foto rontgen paru akan terlihat seperti gambar di atas," kata dr Budi saat dihubungi detikcom.
Komentar penyintas
Gambaran rontgen paru-paru yang viral tersebut juga dikomentari oleh para penyintas COVID-19. Salah satu penyintas COVID-19, Miftah Ramadhan (25), mengaku foto rontgen paru-parunya memang mirip seperti apa yang tampak pada unggahan.
"Iya sih (mirip foto yang sudah vaksin-red). Gue kan udah vaksin, walau baru sekali. Ada flek tapi cuma sedikit," kata Miftah yang diketahui sudah mendapat satu dosis vaksin Sinopharm sebelum terinfeksi.
"Sesak pun gak separah itu. Beda sama nyokap, bokap, sama kakak gue yang belum vaksin. Mereka lebih banyak fleknya dari gue," lanjutnya.
Dokter yang merawatnya saat itu mengatakan flek tetap ada di paru-paru dan akan butuh waktu sekitar 1-2 bulan sebelum benar-benar bersih.
Simak Video "Dugaan Motif Ilmuwan Penemu Vaksin Covid-19 Dibunuh"
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)