Kulit Belang Kelamaan Berjemur, Apakah Berbahaya?

Kulit Belang Kelamaan Berjemur, Apakah Berbahaya?

Rita Puspita Rachmawati - detikHealth
Minggu, 01 Agu 2021 19:45 WIB
Kulit Belang Kelamaan Berjemur, Apakah Berbahaya?
Foto: Getty Images/iStockphoto/Joel Carillet
Jakarta -

Berjemur adalah salah satu aktivitas yang mulai rutin dilakukan masyarakat demi menjaga kesehatan. Pasalnya, paparan sinar matahari dapat membantu produksi vitamin D pada tubuh.

Akibat berjemur, tak sedikit yang mengeluhkan perubahan warna kulit menjadi 'belang'. Apalagi jika tubuh yang belang ini terlihat oleh orang lain sehingga muncul rasa tidak percaya diri.

Pakar kesehatan kulit Dr dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK(K), FINSDV, FAADV dari DNI Skin Centre menjelaskan, kondisi tersebut umumnya tidak berbahaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi jika setelah berjemur matahari lalu muncul gejala seperti kulit kemerahan, muncul lepuhan maka dapat berbahaya karena dapat menyebabkan dehidrasi dan infeksi kulit," jelasnya.

Para pakar memang menyarankan untuk memperhitungkan UV Index saat berjemur. Ketika UV Index terlalu tinggi, maka sebaiknya tidak berjemur terlalu lama untuk menghindari kerusakan kulit.

ADVERTISEMENT

"Pada paparan matahari terus menerus dalam jangka panjang juga dapat berisiko menyebabkan kanker kulit," ujarnya kepada detikcom, (1/8/2021).

Kulit 'belang' adalah tanda berjemur terlalu lama dan pada waktu dengan paparan sinar matahari tinggi. Ia menyarankan, berjemur tidak perlu sampai kulit kemerahan. Cukup 5-10 menit di luar jam 10.00-16.00 WIB.




(up/up)
Belang Kelamaan Berjemur
7 Konten
Berjemur sangat dianjurkan di tengah pandemi COVID-19, karena membantu meningkatkan kadar vitamin D untuk daya tahan tubuh. Tetapi kelamaan berjemur juga bisa bikin kulit belang. Berbahayakah?

Berita Terkait