Saat ini varian Delta sudah menyebar ke lebih dari 98 negara. Amerika Serikat misalnya, mencatat 98 persen kasus COVID-19 baru dari varian Delta, sementara 76 persen kasus COVID-19 di Indonesia juga didominasi varian Delta.
Apakah varian Delta bisa segera 'musnah'?
Mantan direktur Food and Drug Administration (BPOM AS) dr Scott Gotlieb menyebut kasus varian Delta akan berkurang di pertengahan Agustus. Menurutnya, varian ini 'mengganas' di 2 minggu hingga lebih dari dua bulan.
Sementara para ahli dari Scenario Modeling Hub, konsorsium peneliti dari lembaga terkemuka yang berkonsultasi dengan CDC, mengatakan pandemi yang dipicu varian Delta akan terus meningkat sepanjang musim panas dan musim gugur, dan puncaknya terjadi pada pertengahan Oktober.
dr Amesh Adalja, senior di Johns Hopkins Center for Health Security belum bisa memastikan kapan pandemi COVID-19 yang kini dipicu lonjakan varian Delta mencapai puncaknya hingga akhirnya terkendali.
"Saya pikir tidak jelas kapan kita akan melihat puncak Delta," ujar Adalja dikutip Webmd.
Prediksi didasarkan pada skenario yang berbeda. Faktor-faktor seperti perilaku setiap individu dalam menghadapi pandemi, kebijakan pemerintah, dan tingkat vaksinasi di suatu negara semuanya dapat mengubah proyeksi.
Apakah vaksinasi berdampak terhadap penurunan varian Delta? Simak di halaman berikutnya.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
(Salwa Aisyah Sheilanabilla/up)