Negara Ini Bebas Corona Sejak Awal Pandemi Tanpa Lockdown, Apa Rahasianya?

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Kamis, 12 Agu 2021 19:24 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/oonal
Jakarta - Saat seluruh dunia menghadapi lonjakan kasus di tengah pandemi COVID-19, Pulau Pitcairn masih terbebas dari Corona. Negara yang terletak di kepulauan Pasifik ini belum pernah melaporkan kasus infeksi COVID-19 sejak wabah merebak.

Lokasinya berada di Pasifik Selatan hampir 6.000 kilometer jauhnya dari benua mana pun.

Hanya ada 47 warga yang tinggal di pulau tersebut, mereka leluasa bepergian tanpa menggunakan masker dan bebas berkerumun. Mark Tomlinson salah satunya. Ia mengaku sangat bersyukur bisa tinggal di pulau tersebut tanpa khawatir tertular COVID-19.

"Anda bisa duduk di sini dan bahkan tidak memikirkan COVID-19," kata Tomlinson, dikutip dari ABC News.

"Tapi Anda menyadari betapa beruntungnya Anda berada di sini tanpa semua kesulitan yang dialami semua orang," pungkasnya.

Tomlinson merupakan satu dari sedikit ekspatriat yang tinggal di pulau ini. Sebelumnya ia menetap di Washington dan memutuskan untuk pindah ke Pulau Pitcairn saat COVID-19 muncul. Tomlinson tiba 8 bulan lalu untuk mengisi posisi administrator pemerintah Inggris.

Pulau Pitcairn belum pernah menetapkan kebijakan lockdown atau wajib menggunakan masker. Pasokan vaksin yang tersedia pun cukup untuk seluruh warganya. Tomlinson mengaku kekhawatiran yang dihadapi seluruh dunia seakan meluap begitu saja. Namun, ia tak menampik kadang teringat dengan pandemi yang dihadapi orang-orang diluar sana.

"Tetapi ketika Anda berbicara dengan seseorang di rumah atau Anda melihat angka-angka di Inggris, Anda diingatkan tentang apa yang dialami orang lain," katanya.

Walikota Pitcairn, Charlene Warren, mengatakan meski hidup terisolasi di pulau kecil, tetapi itu membuatnya nyaman.

"Kehidupan di sini benar-benar berbeda dibandingkan dengan tempat lain," kata Warren.

"Kami cukup beruntung berada jauh di sini di mana pada dasarnya kami bisa menutup perbatasan kami."

Tumbuh besar di Pitcairn, Warren hanya melakukan perjalanan beberapa kali ke Selandia Baru dan negara tetangga Tahiti yang berjarak 2.170 kilometer atau sama dengan perjalanan laut selama empat hari.

Meski bebas COVID-19, Warren mengaku kesulitan yang ia alami adalah kehilangan energi dan kehidupan yang dibawa turis ke pulau tersebut.

"Biasanya, kami ramai dengan turis yang datang dan pergi, kapal pesiar yang mampir untuk kunjungan singkat, dan kapal pesiar yang datang," ujar Warren.

Strategi mencegah kasus COVID-19

Pada awal pandemi, Pitcairn menutup perbatasannya untuk melindungi populasi lansia dengan penduduk tertuanya berusia 93 tahun, hanya kapal pasokan dari Selandia Baru yang beroperasi.

Koridor perjalanan dengan Selandia Baru telah dibuat. Penduduk yang hendak melakukan perjalanan laut selama dua minggu untuk bertemu keluarga atau mencari perawatan medis tidak diizinkan. Untungnya, hanya sedikit warga yang bepergian untuk suatu keperluan.

"Banyak orang tetap tinggal di Pitcairn untuk waktu yang cukup lama tanpa meninggalkan pulau. Jadi, mereka adalah populasi yang cukup tangguh," kata Tomlinson.

Selain ketatnya pemberlakuan perbatasan dan lokasi pulau yang jauh dari mana-mana, nihilnya kasus COVID-19 di pulau tersebut juga dipengaruhi berjalannya vaksinasi COVID-19.

Pemerintah Inggris menjamin vaksin untuk seluruh wilayah seberang Laut Inggris. Setelah menempuh perjalanan lebih dari 15.000 kilometer, pada bulan Mei, pasokan AstraZeneca untuk seluruh penduduk pun tiba.

Komisaris Tinggi Inggris untuk Selandia Baru dan Gubernur Pitcairn, Laura Clarke, mengatakan bahwa ini merupakan operasi besar. Dibutuhkan tiga penerbangan, perjalanan darat, perjalanan dua minggu di perairan Pasifik selatan hingga perjalanan menggunakan sampan untuk mengirimkan vaksin ke Pitcairn.

Tantangan lain adalah menjaga vaksin pada suhu yang tepat sepanjang perjalanan dan petugas pengiriman harus bergerak cepat sebelum sistem pendingin kedaluwarsa.

Vaksinasi di pulai ini sudah mencapai 86 persen populasi orang dewasa. Meski begitu, kewaspadaan tetap diperlukan. Aturan perbatasan mungkin tetap berlaku hingga tahun depan.

"Sungguh menyayat hati mendengarkan apa yang terjadi di seluruh dunia," kata Warren.

"Banyak yang harus kita syukuri," pungkas Warren.



Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"


(naf/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork