Viral Efek Samping Vaksin Moderna, Lebih 'Nendang' dari Sinovac!

ADVERTISEMENT

Viral Efek Samping Vaksin Moderna, Lebih 'Nendang' dari Sinovac!

Vidya Pinandhita - detikHealth
Minggu, 15 Agu 2021 12:55 WIB
The doctor prepares the syringe with the cure for vaccination.
Ilustrasi. Tangkapan layar TikTok dihapus pada Sabtu (21/8/2021) atas permintaan yang bersangkutan. (Foto: iStock)
Jakarta -

Efek samping vaksin Moderna disebut-sebut lebih 'nendang' dibanding vaksin COVID-19 lainnya. Seorang tenaga kesehatan (nakes) menceritakan pengalamannya mendapat booster vaksin mRNA ini di TikTok, yang kemudian viral.

Vaksin COVID-19 Moderna selama ini memang diberikan pada tenaga kesehatan (nakes) sebagai booster atau suntikan dosis ke-3. Saat ini, Kementerian Kesehatan juga mulai memberikannya pada masyarakat non-nakes sebagai dosis 1 dan 2, bukan booster.

Seorang nakes asal Surabaya, sebut aja Fita, menceritakan sederet efek samping yang ia rasakan dari vaksin Moderna. Ia menerima suntikan booster pada 6 Agustus 2021. Sebelumnya, ia sudah menerima suntikan Sinovac dosis 1 pada 29 Januari 2021 dan dosis 2 pada 12 Februari 2021. Sela 2 hari setelahnya, Fita sudah merasa sehat dan bisa kembali beraktivitas.

Ia menjabarkan, 30 menit pertama setelah disuntik Moderna, badannya sempat lemas. Berlanjut 3 jam kemudian, kaki kram disertai badan menggigil. 8 jam setelahnya, pusing seperti vertigo disertai rasa mual. 10 jam kemudian, tangan bekas injeksi terasa kaku dan ngilu.

"Kalau Sinovac, aku efeknya hanya pusing ringan level 1-2 (dari 10). Sumer badan mungkin 36,5 dan jarem di bekas vaksin hanya rendah tingkatan sakitnya. Beda banget sama Moderna," ujar Fita pada detikcom, Sabtu (14/8/2021) malam.

"Mungkin karena Moderna (efikasinya) 94 persen. Jadi efeknya berasa," lanjutnya.

Sebelumnya, kisah Fita mengalami efek samping pasca disuntik Moderna sempat viral di Tiktok. Lantaran vaksin Moderna kini ramai diperbincangkan sebagai calon vaksin COVID-19 untuk non-nakes, tak sedikit netizen melontarkan komentar pada Fita. Mulai dari celoteh takut divaksin, hingga dukungan untuk cepat-cepat divaksin.

Menanggapi komentar tersebut, Fita mengingatkan bahwa vaksinasi COVID-19 berperan penting sebagai proteksi baik untuk diri sendiri, atau keluarga di rumah.

"Pesan ku sih sebelum vaksin minum obat dan makan, setelah itu istirahat yang cukup, tinggalkan pikiran yg jelek-jelek tentang efeknya. Ayo kita vaksin, karena dengan vaksin kita bisa menjaga keluarga kita yang di rumah dan meminimalkan tingkat penularan COVID-19 yang sudah lama di indonesia ini," pungkas Fita.

Sebelumnya, juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi juga sempat menyinggung efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang pernah dilaporkan setelah pemberian vaksin Moderna.

"Ada (laporan efek samping vaksin Moderna pada nakes), tetapi sifatnya ringan dan dalam 1-3 hari sembuh. Seperti demam, nyeri kepala. Terbanyak pegal dan sakit di tempat penyuntikan," ujarnya pada detikcom, Jumat (13/8/2021).

Meski demikian, para pakar menyarankan untuk tidak pilih-pilih vaksin. Dalam kondisi saat ini, vaksin terbaik adalah yang tersedia dan paling mudah diakses. Herd immunity terbentuk ketika vaksinasi telah mencakup sebanyak mungkin populasi, apapun jenis vaksinnya.



Simak Video "Dugaan Motif Ilmuwan Penemu Vaksin Covid-19 Dibunuh"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/up)
Moderna untuk Non Nakes
Moderna untuk Non Nakes
27 Konten
Vaksin Moderna selama ini dikhususnya sebagai booster atau dosis ketiga untuk tenaga kesehatan. Kini, kemenkes tengah menyiapkan vaksin mRNA ini untuk kalangan umum. Hmm.. siapa yang bakal dapat ya?

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT