KIPI Moderna Lebih 'Nampol' dari Sinovac? Pengakuan Nakes Ini Viral di TikTok

Round Up

KIPI Moderna Lebih 'Nampol' dari Sinovac? Pengakuan Nakes Ini Viral di TikTok

Vidya Pinandhita - detikHealth
Senin, 16 Agu 2021 06:24 WIB
KIPI Moderna Lebih Nampol dari Sinovac? Pengakuan Nakes Ini Viral di TikTok
Ilustrasi. Tangkapan layar TikTok dihapus atas permintaan yang bersangkutan. (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -

Di media sosial, banyak nakes (tenaga kesehatan) menceritakan efek samping booster vaksin Moderna yang dinilai lebih 'nampol' dibanding vaksin sebelumnya. Salah satu di antaranya viral di TikTok.

Fita (25) adalah seorang nakes di Surabaya yang mendapatkan booster vaksin Moderna baru-baru ini. Ia mengaku sempat lemas sesaat setelah mendapat vaksinasi, lalu berlanjut mengalami kram dan demam ringan.

Beberapa jam berikutnya, ia mengalami vertigo dan ngilu di area bekas suntikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau Sinovac, aku efeknya hanya pusing ringan level 1-2 (dari 10). Sumer badan mungkin 36,5 dan jarem di bekas vaksin hanya rendah tingkatan sakitnya. Beda banget sama Moderna," ujar Fita pada detikcom, Sabtu (14/8/2021).

"Mungkin karena Moderna (efikasinya) 94 persen. Jadi efeknya berasa," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, ia tidak berniat untuk menakut-nakuti orang lain yang mau vaksin. Menurutnya, kemungkinan efek samping bisa diantisipasi dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum disuntik.

"Pesan ku sih sebelum vaksin minum obat dan makan, setelah itu istirahat yang cukup, tinggalkan pikiran yg jelek-jelek tentang efeknya. Ayo kita vaksin, karena dengan vaksin kita bisa menjaga keluarga kita yang di rumah dan meminimalkan tingkat penularan COVID-19 yang sudah lama di indonesia ini," pungkas Fita.

Sebelumnya, juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi juga sempat menyinggung efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang pernah dilaporkan setelah pemberian vaksin Moderna.

"Ada (laporan efek samping vaksin Moderna pada nakes), tetapi sifatnya ringan dan dalam 1-3 hari sembuh. Seperti demam, nyeri kepala. Terbanyak pegal dan sakit di tempat penyuntikan," ujarnya pada detikcom, Jumat (13/8/2021).

Meski demikian, para pakar menyarankan untuk tidak pilih-pilih vaksin. Dalam kondisi saat ini, vaksin terbaik adalah yang tersedia dan paling mudah diakses. Herd immunity terbentuk ketika vaksinasi telah mencakup sebanyak mungkin populasi, apapun jenis vaksinnya.




(up/up)
Moderna untuk Non Nakes
27 Konten
Vaksin Moderna selama ini dikhususnya sebagai booster atau dosis ketiga untuk tenaga kesehatan. Kini, kemenkes tengah menyiapkan vaksin mRNA ini untuk kalangan umum. Hmm.. siapa yang bakal dapat ya?

Berita Terkait