Jumlah Tes COVID-19 RI Terus Menurun, Inikah Penyebabnya?

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Senin, 16 Agu 2021 19:20 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi mengungkap alasan jumlah testing COVID-19 kerap menurun beberapa hari terakhir. Menurutnya, kasus Corona di Indonesia cenderung menurun, sehingga jumlah tracing kemudian ikut berkurang.

"Karena mungkin kasus turun ya jadi tracing juga terbatas. Meskipun memang harus ditingkatkan ya," tutur Nadia kepada detikcom Senin (16/8/2021).

dr Nadia tidak merinci kapan jelasnya target pemerintah dengan jumlah testing COVID-19 400 hingga 500 ribu hari tercapai. Ia hanya memastikan pemerintah tengah memaksimalkan sejumlah daerah menggenjot cakupan testing COVID-19 harian.

"Kita terus mendorong pemerintah daerah," sebutnya.


Seperti diketahui, dalam laporan mingguan WHO yang dimuat per 11 Agustus, jumlah testing COVID-19 di Indonesia jadi sorotan usai menurun dari pekan sebelumnya.

"Selama minggu 2 hingga 8 Agustus, insiden 5 kasus COVID-19 menurun dari 110,8 per 100.000 penduduk pada minggu sebelumnya menjadi 98,0 per 100.000 populasi di tingkat nasional," jelas laporan WHO.

Berikut data jumlah spesimen COVID-19 yang diperiksa sepekan terakhir:

  • Senin (16/8/2021): 17.384 kasus positif dari 129.010 spesimen yang diperiksa
  • Minggu (15/8/2021): 20.813 kasus positif dari 159.178 spesimen yang diperiksa
  • Sabtu (14/8/2021): 28.598 kasus positif dari 222.582 spesimen yang diperiksa
  • Jumat (13/8/2021): 30.788 kasus positif dari 226.031 spesimen yang diperiksa
  • Kamis (12/8/2021): 24.709 kasus positif dari 153.717 spesimen yang diperiksa
  • Rabu (11/8/2021): 30.625 kasus positif dari 210.815 spesimen yang diperiksa
  • Selasa (10/8/2021): 32.081 kasus positif dari 241.152 spesimen yang diperiksa.



Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"


(naf/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork