Untuk itu, LaNyalla berharap pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama mendukung hal tersebut agar dapat terealisasi. Dengan demikian, vaksin Nusantara gagasan dr. Terawan ini dapat segera diproduksi massal.
"Ini kabar yang sangat baik untuk kita. Dukungan harus diberikan. Indonesia harus segera bersiap dengan rencana ekspor vaksin Nusantara ke Turki sebanyak 5,2 juta dosis. Vaksin ini harus segera diproduksi massal untuk memenuhi permintaan Turki," tutur LaNyalla dalam keterangan tertulis, Kamis (26/8/2021).
Lebih lanjut LaNyalla menjelaskan vaksin Nusantara diketahui bermanfaat untuk penyakit lain selain COVID-19. Di samping itu, vaksin ini telah lolos uji dan telah dikaji terkait titer antibodi proteksivitasnya.
"Kabar yang kita dapat, vaksin Nusantara disebutkan telah diakui oleh Organisasi kesehatan dunia atau WHO. Tetapi penggunaan vaksin ini masih menunggu izin resmi Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM)," tuturnya.
Menurut LaNyalla, jika WHO telah mengakui vaksin ini dan Turki terbukti telah memesan, pemerintah seharusnya dapat bergerak cepat mengeluarkan izin BPOM. Selain mendukung karya anak bangsa, upaya ini juga dapat menyelamatkan banyak orang dari paparan virus.
"Jangan sampai masalah ini menjadi kontroversi dan minim dukungan terhadap hasil karya anak bangsa. Lewat vaksin ini kita dapat menyelamatkan jutaan jiwa manusia dari potensi terpapar virus dan penyakit," pungkasnya.
(mul/ega)