Lagi-lagi selebriti terjerat kasus narkoba. Stand up komedian Coki Pardede ditangkap karena narkotika jenis sabu.
"1 (satu) Paket plastik Klip Bening yang berisikan Narkotika Jenis Sabu Milik Sdr. REZA PARDEDE (tsk 1)," berikut rilis yang diterima detikcom.
Sabu adalah jenis narkoba dengan sifat stimulan dan bekerja pada sistem saraf pusat yang sangat buruk bagi si pemakai. Narkoba jenis ini juga sangat populer karena sifatnya yang disebut mampu membuat seseorang merasa lebih berenergi.
Hanya saja pemakaiannya akan sangat berdampak buruk bagi tubuh. Berikut efek sabu yang akan dirasakan penggunanya dikutip dari berbagai sumber.
1. Memicu perasaan 'senang'
dr Nicole Lee dari National Drug Research Institute, Australia menjelaskan, sabu bisa jadi narkoba populer karena memiliki efek kuat dalam memicu hormon dopamin di otak. Hormon tersebut dapat memicu rasa positif seperti senang, bersemangat, dan percaya diri.
"Kalau kamu menghisap sabu kamu bisa langsung high, dalam hitungan menit kamu sudah sangat high. Sementara kalau ditelan paling efeknya baru akan terasa 20 menit kemudian," kata dr Nicole seperti dikutip dari ABC Australia.
2. Kepercayaan diri meningkat
Menurut praktisi kesehatan jiwa dari Universitas Krida Wacana, dr Andri, SpKJ, FACLP, pengguna sabu bisa merasakan kepercayaan diri yang meningkat hingga kuat dalam bekerja hingga melebihi batas normal.
Hanya saja, efeknya bersifat sebentara karena penyalahgunaan sabu bisa mempengaruhi sistem saraf pusat di otak.
"Tentu bahaya sekali, jika nantinya terlalu banyak, orang itu bisa mengalami gejala depresi, agitasi (perasaan jengkel, kesal, dan gelisah) dan juga menjadi perilaku kekerasan itu bisa mentriger," ujarnya saat diwawancarai detikcom beberapa waktu lalu.
3. Merasa berenergi
Sabu mengandung methamphetamine dan amphetamin yang bekerja dengan merangsang susunan saraf pusat yang efeknya membuat pengguna akan merasakan euforia, perubahan mood, dan percaya diri. Peningkatan energi yang semu mengakibatkan pengguna memaksakan diri melakukan sesuatu lebih dari biasanya, sebelum akhirnya jatuh saat dampak sabu habis.
Pengguna sabu bisa terus terjaga, konsentrasi, dan melakukan berbagai aktivitas. Hal inilah yang menyebabkan sabu banyak digunakan figur publik.
4. Kerusakan organ dan kematian
Sabu termasuk salah satu jenis narkoba yang cukup tinggi efek ketergantungannya meskipun efek adiksinya berbeda-beda pada tiap orang. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) dr Shilvya Febrina Irawan, MSi menjelaskan dampak ketergantungan sabu bisa mengakibatkan kerusakan organ dan kematian.
"Karena itu, jangan pernah mendekati sabu dan narkoba jenis lain. Tuntutan tampil baik ada di semua profesi, namun efek narkoba tidak lama karena pada akhirnya tubuh tetap merasa lelah. Konsumsi satu kali, penasaran, cuma coba-coba berisiko menimbulkan ketergantungan yang bisa mengakibatkan kematian," kata dr Shilvya.
(kna/up)