.webp)
India masih terus menghadapi lonjakan kasus akibat COVID-19. Salah satu wilayah paling terdampak adalah negara bagian Kerala, yang masih mencatat kenaikan lebih dari 25 ribu kasus meskipun gelombang Corona telah mereda di tempat lain.
Sementara berjuang melawan infeksi Corona, Kerala juga kembali dilanda wabah virus Nipah yang menginfeksi seorang anak berusia 12 tahun. Anak yang terinfeksi virus Nipah dilaporkan meninggal dunia di Chathamangalam di distrik Kozhikode pada Minggu (5/9/2021).
Dikutip dari Strait Times, dua petugas kesehatan yang menunjukkan gejala Nipah dan 188 kontak anak laki-laki itu, termasuk anak-anak yang bermain dengannya, diisolasi untuk saat ini. Tim kesehatan negara bagian memantau dengan cermat 20 kontak berisiko tinggi dari bocah itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus ini merupakan kematian pertama sejak Mei 2018 ketika virus Nipah merenggut 17 orang di distrik yang sama di Kerala. Ini adalah kelima kalinya virus Nipah terdeteksi di India dan yang ketiga di Kerala.
Pada Juni 2019, seorang siswa berusia 23 tahun dinyatakan positif di Ernakulam, tetapi tim pengendalian epidemi Kerala dengan cepat mengisolasi pasien, dan mencegah kematian serta infeksi baru.
Tidak seperti COVID-19, Nipah bukanlah infeksi yang ditularkan melalui udara, dan dapat ditularkan dari hewan (kelelawar atau babi), makanan yang dimakan oleh hewan tersebut, atau dari kontak dekat dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.
Meskipun tidak sangat menular pada manusia, pihak berwenang khawatir karena tingkat kematian Nipah adalah 40 persen hingga 75 persen. Tidak ada vaksin untuk melawan virus, dan pengobatan hanya perawatan suportif.
Simak juga '5 Fakta Virus Nipah yang Dikhawatirkan Jadi Pandemi Baru Asia':
