Pakar Wanti-wanti Gelombang Ketiga COVID-19 Akan Terjadi, Bisa Dicegah?

Pakar Wanti-wanti Gelombang Ketiga COVID-19 Akan Terjadi, Bisa Dicegah?

Vidya Pinandhita - detikHealth
Kamis, 30 Sep 2021 13:32 WIB
Pakar Wanti-wanti Gelombang Ketiga COVID-19 Akan Terjadi, Bisa Dicegah?
Ilustrasi. Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Seiring meredanya pandemi COVID-19 RI, sejumlah pihak waswas soal kembalinya lonjakan kasus COVID-19 atau gelombang ketiga khususnya di akhir tahun. Pakar menyebut, gelombang ketiga sudah pasti terjadi di Indonesia. Mengapa demikian?

"Awal 2022 kita bisa mengatakan virus masih ada di sekitar kita, tapi dampak pandemi bisa kita minimalisir. Sekarang gelombang ketiga pasti terjadi," ujar ahli virologi dan Guru Besar Universitas Udayana, Prof Dr drh I Gusti Ngurah Kade Mahardika, dalam diskusi daring Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (30/9/2021).

"Negara-negara yang vaksinasinya sudah mencapai di atas 60 persen, kasus pasti terjadi. Mereka sudah bebas tanpa prokes, berkerumun, nonton bola pergi ke stadion. Tapi kemudian orang yang masuk rumah sakit sangat rendah, jumlah orang yang meninggal rendah. Persis yang terjadi di Singapura. Tiba-tiba kasus melonjak tajam, tapi jumlah orang yang meninggal selalu satu digit. 2 atau 3 (kasus)," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, jika mengacu pada lonjakan jumlah kasus, gelombang ketiga sudah pasti tiba di RI. Namun jika hitungan kasus di Indonesia mencakup orang-orang bergejala dan bukan hanya dari hasil PCR, disertai penggencaran vaksinasi, lonjakan kasus tersebut tidak akan berdampak separah di Juli 2021.

"Target vaksinasi mestinya 100 persen. Di dunia semua vaksin yang dipakai sudah mendapat Izin Penggunaan Darurat (EUA) itu polanya adalah jumlah orang yang masuk RS meninggal dunia sangat rendah, tapi kasus bisa melonjak tajam. Artinya, vaksin mampu menekan risiko gejala klinis berat, tidak menekan dengan maksimal transmisi komunitas," beber Prof Gusti.

ADVERTISEMENT

"Kalau dari kasus, ya pasti. Tetapi mudah-mudahan tidak ada gelombang ketiga untuk orang yang masuk rumah sakit sehingga kwalahan dan orang yang meninggal dunia," pungkasnya.

Mengacu pada lonjakan-lonjakan yang sudah terjadi sebelumnya di Indonesia, Prof Gusti memprediksi gelombang ketiga COVID-19 bakal tiba antara Januari hingga Februari 2021. Namun jika vaksinasi sudah mencapai lebih dari 70 persen, ia optimistis imbas pada rumah sakit tak akan separah Juli 2021.




(vyp/kna)

Berita Terkait