"Bagaimana kita mensinkronkan kedua aplikasi PeduliLindungi dengan aplikasi serupa di Arab Saudi, aplikasi ini kan bisa melihat status kita," ungkapnya dalam konferensi pers, di FMB9ID_IKP, Kamis (21/10/2021).
"Tanpa ada status itu, tidak mungkin seseorang bisa masuk ke masjidil haram, masjid nabawi, untuk ibadah umroh," sambung dia.
Eko menegaskan sudah ada percobaan untuk mencocokkan barcode di PeduliLindungi dengan petugas Arab Saudi. Namun, hingga kini barcode di sertifikat vaksin tersebut belum bisa dibaca.
"Yang paling penting adalah sekarang bagaimana petugas Arab Saudi membaca sertifikat vaksin kita, ini yang belum bisa," bebernya.
"Kami sedang mencoba, teman-teman di lapangan sudah mencoba mencocokkan, memastikan, barcode yang kita punya di PL bisa dibaca oleh petugas Saudi, sampai sekarang tidak bisa," pungkas dia.
(naf/up)