Varian Omicron diklaim memiliki risiko penularan lebih tinggi.
Diketahui varian COVID-19 B.1.1.529 tersebut pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan sudah menyebar ke seluruh belahan dunia. Belakangan disebutkan kasus pertama Omicron merupakan seorang warga negara Hong Kong yang terpapar lantaran memakai masker katup saat berpergian.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut sejumlah fakta mengenai masker katup:
1. Penyebab Pasien Terinfeksi
Salah seorang pasien di Hong Kong yang terinfeksi varian Omicron, diketahui tertular lantaran dirinya menggunakan masker katup saat berpergian ke Afrika Selatan. Hal ini berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan ahli mikrobilogi Yuwn Kwok.
"Masker ini agak egois... ketika udara dihembuskan melalui klep udara, tidak disaring, itu tidak baik," katanya.
2. Tidak Melindungi Diri dari Varian Omicron
Sejak tahun 2020, Badan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menghimbau agar masyarakat tidak mengenakan masker katup. Hal ini lantaran masker tersebut tidak dapat melindungi penggunanya dari virus Covid-19.
Masker katup sendiri memang didesain untuk mempermudah penggunanya bernapas. Biasanya yang menggunakannya merupakan para pekerja proyek, tidak bagi kita yang harus melindungi diri dari virus Corona varian Omicron.
3. Masker Katup Berisiko Tinggi
Menurut dokter paru RS Paru Persahabatan dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) mengatakan, penggunaan masker paru sangat berisiko terpapar virus corona varian Omicron. Untuk saat ini, masker berangkap lebih disarankan.
"Masker katup itu hembusan napas dari pemakai keluar, sehingga kalau pemakai masker katup itu sakit COVID-19, maka udara yang keluar dari masker membahayakan sekitarnya, jadi tidak disarankan," ujar dr Agus Dwi Susanto, Sp P(K).
Simak Video "Video: Gampang Ditiru! Ini Rahasia Panjang Umur Warga Jepang"
(up/up)