Virus Corona varian Omicron mulai menyebar ke sejumlah wilayah di Indonesia. Diperkirakan, varian ini akan terus meningkat dalam beberapa minggu ke depan.
Para ahli meyakini meski penyebaran varian ini lebih cepat, namun gejala yang ditimbulkan jauh lebih ringan. Level keparahan varian Omicron juga disebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan varian COVID-19 lainnya.
Gejala Omicron mirip flu?
Sejumlah ahli mengatakan sejauh ini gejala Omicron jauh lebih ringan daripada Delta. Bahkan disebutkan gejala Omicron seperti flu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika pada Delta gejalanya lebih kompleks mulai dari kehilangan indra penciuman dan gangguan pencernaan, orang yang terinfeksi gejala Omicron kebanyakan mengeluhkan gejala seperti bersin dan batuk ringan.
Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengatakan gejala flu yang mirip dengan Omicron adalah hidung meler dan tersumbat. Catatan dari dr Erlina, gejala batuk pada pasien Omicron biasanya berupa batuk kering.
"Mulai dari gatal tenggorokan sampai nyeri, kemudian biasanya menjadi batuk. Biasanya batuknya kering, kemudian disertai hidung tersumbat. Di hidung ada beberapa, ada yang merasa hidung tersumbat, ada yang merasa pilek," terangnya.
Namun ada satu gejala paling khas pada pasien Omicron yang belum tentu ada pada pasien flu adalah sakit tenggorokan.
"Kalau flu itu jarang sekali sakit tenggorokan, nyeri tenggorokan. Kalau pada COVID-19, banyak sekali pasien saya 60 persen saya kira rata-rata berhubungan dengan saluran napas," jelasnya.
Kapan harus tes? Simak di halaman berikut.
Simak video 'Dunia Diamuk Omicron: Kematian Akibat Covid-19 Naik 9 Persen!':
Kapan harus tes?
Ahli Mikrobiologi Budi Haryanto mengungkapkan menuturkan, waktu terbaik untuk melakukan tes swab adalah hari ketiga setelah kontak erat dengan pasien positif. Jika menunjukkan hasil negatif, maka suspek dianjurkan melakukan tes swab lagi sehari setelahnya.
"Masa inkubasi sekitar 3 hari lebih cepat dibanding yang delta. [Jadi] sekitar 5 hari [inkubasi]. [Tes swab dilakukan] hari ketiga dan keempat setelah kontak. Bila hasil negatif di hari ketiga, lanjut [tes] di hari keempat," ujar Budi kepada CNNIndonesia.com.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta masyarakat untuk segera melakukan tes COVID-19 jika mengalami batuk-pilek.
"Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk tidak perlu takut melakukan pemeriksaan antigen maupun PCR apabila merasakan gejala flu dan batuk," kata Luhut.











































