Indonesia kembali mengalami lonjakan kasus COVID-19 akibat varian Omicron. Meski gejala yang ditimbulkan cenderung ringan, penyakit ini tetap berisiko menjadi parah sehingga dibutuhkan bantuan medis.
Menurut dokter paru dari RS Persahabatan, dr Erlina Burhan, SpP(K), sebagian besar pasien Omicron tidak mengeluhkan gejala demam. Tetapi mereka lebih merasakan lesu, lemas, atau mudah yang kemudian berkembang menjadi batuk serta gangguan pada tenggorokan.
Jika gejala saat terpapar Omicron sudah berkembang menjadi lebih parah, ada baiknya segera melakukan pengecekan ke dokter. Lantas gejala apa saja yang sudah termasuk berbahaya saat terpapar Omicron?
Tanda Bahaya Terpapar Omicron
Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman membeberkan beberapa gejala yang mengharuskan seseorang segera melakukan pengecekan ke dokter. Seperti:
- Demam tinggi lebih dari 3 hari
- Sesak nafas atau nafas pendek
- Saturasi oksigen kurang dari 93 persen
- Nyeri atau tekanan di dada yang menetap
- Disorientasi atau kebingungan
- Tidak mampu bangun
- Tidak mampu istirahat atau tidur
- Kekurangan cairan
- Kulit, bibir, atau kuku pucat atau abu-abu atau biru
Tak hanya itu, Dicky juga mengingatkan masyarakat untuk tetap taat pada protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi COVID-19. Ia juga berpesan agar masyarakat tetap menggunakan masker saat beraktivitas terutama masker berlapis tiga atau N95.
"Batasi kontak fisik, prioritaskan daring," kata Dicky dalam keterangan yang diterima detikcom, Senin (14/2/2022).
Dicky menyarankan masyarakat untuk memprioritaskan aktivitas di luar ruangan, memperhatikan sirkulasi udara, dan menambah ventilasi ruangan. Kemudian untuk pola hidup sehat, mulai makan makanan gizi seimbang, jaga kebugaran, serta menjaga kebutuhan cairan tubuh.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
(any/fds)