"Tren kasus DKI Jakarta menunjukkan tanda-tanda mulai melewati puncaknya. Baik kasus harian, kasus aktif maupun tren rawat inap mulai menunjukkan penurunan," sebut Luhut dalam konferensi pers Senin (14/2/2022).
Sementara wilayah yang tengah mengalami peningkatan kasus COVID-19 akibat varian Omicron menurut Luhut adalah DI Yogyakarta hingga Jawa Barat. Namun, kenaikan kasus belum terlihat signifikan seperti apa yang terjadi pada puncak kasus Delta.
"DIY, Jatim dan Jabar meningkat tapi masih di bawah puncak Delta," terang dia.
Begitu juga dengan tren kasus COVID-19 rawat inap. Menurutnya kenaikan tren pasien COVID-19 di RS jauh lebih rendah dibandingkan apa yang dilaporkan pada gelombang kedua Juli 2021 lalu. Angka keterisian tempat tidur COVID-19 atau bed occupancy rate (BOR) di Indonesia saat ini masih berada di sekitar 30 persen.
Karenanya, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak panik menanggapi banyak lingkungan dekat sudah mulai terpapar COVID-19. Infeksi Omicron cenderung lebih ringan ketimbang COVID-19 varian Delta. Sebagian besar positif COVID-19 tanpa gejala dan bergejala ringan.
Simak Video: Gejala Covid-19 yang Dialami Pasien Omicron di Indonesia
(naf/up)