Baru-baru ini Wakil Menteri Kesehatan RI dr Dante Saksono Harbuwono mengungkap wacana pemerintah kemungkinan bakal melanjutkan program vaksinasi COVID-19 dosis keempat. Bukan tanpa alasan, pelaksanaan vaksin COVID-19 keempat nantinya merujuk pada pertimbangan penelitian lebih lanjut beberapa bulan mendatang.
"Kalau nanti diperlukan dengan studi yang terus kita evaluasi ternyata kita butuh booster keempat, bukan tidak mungkin booster keempat itu perlu dilakukan. Tetapi sekarang yang mesti kita kejar adalah bahwa kita mesti melakukan equal vaccine policy," kata Dante dalam agenda daring, Rabu (23/2/2022).
Menurut data Kemenkes RI, cakupan vaksinasi COVID-19 ketiga baru mencapai 4,31 persen dari total sasaran. Lantas setuju nggak kalau pemerintah lanjut vaksinasi dosis keempat?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gita Shavira, pengusaha di Gunung Putri, Bogor, sebenarnya merasa tak masalah pemerintah mewacanakan vaksinasi COVID-19 dosis keempat. Namun, ia mempertanyakan efektivitas vaksin yang perlu diulang hingga empat kali.
Jika tak efektif, Gita menilai sebenarnya pemberian vaksin COVID-19 hanya akan membuat lelah sebagian masyarakat.
"Iya sebenarnya nggak apa-apa vaksin ketiga, vaksin keempat, kalau memang bisa mencegah si virusnya. Agak kurang paham sih kenapa divaksinasi terus, tetapi mungkin karena si Corona-nya juga bervariasi," beber dia sata dihubungi detikcom Rabu (23/2/2022).
"Tapi jatohnya capek. Bisa-bisa sampe vaksin ke-10, lama-lama kaya sinetron bersambung terus," kata dia.
Sementara Iqbal Husaen, karyawan swasta asal Sukabumi merasa belum membutuhkan vaksin COVID-19 ketiga, begitu juga dengan vaksin keempat. Ia mengkhawatirkan efek samping vaksin COVID-19 jika terus diberikan secara berulang.
"Belum tau sih ya, menyesuaikan kebutuhan saja. Kalau sekarang belum kepikiran buat vaksin keempat perlu atau nggak, soalnya vaksin ketiga juga belum dan nggak tau bakal ada efek samping atau nggak setelah vaksin ketiga," tutur Iqbal saat dihubungi terpisah.
"Lebih ke ngikutin tren aja kali ya," lanjut dia.
Berbeda dengan Gita dan Iqbal, mahasiswa asal Bogor mengaku antusias jika pemerintah membuka opsi vaksinasi COVID-19 keempat. Pasalnya, ia merasa 'tak puas' saat divaksinasi COVID-19 ketiga lantaran cuma menerima setengah dosis.
Seperti diketahui, beberapa vaksin COVID-19 booster memang disetujui BPOM RI dengan pemberian setengah dosis.
"Mau banget. Kalau bisa vaksin ketiga kemarin seharusnya full dosis," sebutnya.
"Buat ningkatin antibodi saja sih, apalagi sekarang kasus Omicron tinggi lagi kan," kata Anjas.
Gimana nih, setuju nggak ada vaksin booster dosis keempat? Tuliskan pendapat di komentar ya.
(naf/up)











































