Pasien pertama penerima cangkok jantung babi asal Amerika Serikat (AS) meninggal dunia. Ia meninggal tepat dua bulan setelah menerima transplantasi jantung babi yang telah dimodifikasi secara genetik.
Dilaporkan The New York Times, tim medis masih mencari tahu mengapa tubuh David Bennet, pasien penerima cangkok, menolak organ asing. Pihak rumah sakit mengatakan jantung yang ditransplantasikan itu bisa bekerja dengan sangat baik selama beberapa minggu usai operasi.
"Tidak ada penyebab yang jelas diidentifikasi pada saat kematiannya," kata seorang juru bicara rumah sakit University of Maryland Medical System (UUMS), rumah sakit yang menangani transplantasi tersebut, dalam sebuah pernyataan.
Pejabat rumah sakit mengatakan mereka tidak bisa berkomentar lebih lanjut tentang penyebab kematiannya, karena dokternya belum melakukan pemeriksaan menyeluruh dan autopsi lanjutan.
Jantung babi untuk Bennett telah mengalami modifikasi genetik yang dinamakan Xenotransplantasi dan disediakan oleh Revivicor, perusahaan pengobatan regeneratif yang berbasis di Blacksburg, Virginia.
Pasca operasi, Bennett sempat menghabiskan waktunya bersama keluarganya, melakukan terapi fisik, menonton 'Super Bowl', dan sering berbicara soal keinginannya untuk pulang ke rumah serta bertemu anjingnya, Lucky.
"Ia terbukti sebagai pasien pemberani dan mulia, yang terus berjuang sampai akhir. Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarganya," jelas ahli bedah yang memimpin prosedur tersebut, Bartley Griffith.
(kna/up)