Bukti Kuat Adanya Varian Gabungan Delta-Omicron Ditemukan, WHO Buka Suara

Bukti Kuat Adanya Varian Gabungan Delta-Omicron Ditemukan, WHO Buka Suara

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Kamis, 10 Mar 2022 13:01 WIB
Bukti Kuat Adanya Varian Gabungan Delta-Omicron Ditemukan, WHO Buka Suara
WHO menemukan bukti kuat soal varian gabungan Delta-Omicron. (Foto: Getty Images/iStockphoto/tumsasedgars)
Jakarta -

Para ilmuwan di Prancis menemukan bukti kuat pertama terkait virus gabungan dari varian Delta dan Omicron. Mereka yakin bahwa gabungan kedua varian ini mungkin sudah menyebar luas.

Organisasi kesehatan dunia WHO mengatakan akan terus melakukan beberapa penelitian untuk memahami bagaimana tingkat keparahan dan penularan dari virus gabungan tersebut.

Baru-baru ini, sebuah studi yang dilakukan oleh lembaga Prancis Pasteur Institute menemukan bukti kuat munculnya virus rekombinan atau gabungan dari dua varian COVID-19, yaitu Delta dan Omicron.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data dan analisis ini memberikan konfirmasi definitif tentang virus rekombinan asli yang diturunkan dari galir GK/AY.4 (Delta) + GRA/BA.1 (Omicron).

Virus gabungan ini telah teridentifikasi di beberapa wilayah di Prancis dan telah beredar sejak awal Januari 2022. Secara khusus, genom virus dengan profil serupa juga diidentifikasi di Denmark dan Belanda.

ADVERTISEMENT

Maka dari itu, penyelidikan dan analisis tambahan sangat diperlukan untuk menentukan apakah virus gabungan itu berasal dari satu nenek moyang yang sama, atau dari beberapa peristiwa penggabungan serupa.

Apa Kata WHO?

Pakar penyakit menular WHO Maria Van Kerkhove mengungkapkan sudah menduga keberadaan gabungan dari kedua varian ini, terlebih dengan sirkulasi varian Omicron dan Delta yang sangat intens. Ia mengatakan saat ini WHO sedang melacak dan mendiskusikannya.

Maria menegaskan sampai saat ini tidak ada perubahan yang terjadi dalam tingkat keparahan dan penularan dari virus gabungan tersebut. Tetapi, beberapa penelitian dan pengujian kritis tetap dilakukan.

Sebelumnya, Maria sempat mengatakan virus gabungan yang disebut-sebut sebagai 'Deltacron' itu hanya frasa dan bukan varian baru dari COVID-19.

"Bahkan, yang kami pikirkan itu akibat pencemaran yang terjadi selama proses sekuensing," kata Maria dalam konferensi pers yang dikutip dari laman Live Mint, Kamis (10/3/2022).

Menurutnya, kemunculan 'Deltacron' itu terjadi karena mungkin saja seseorang terinfeksi dengan varian SARS-CoV-2 yang berbeda dalam waktu yang bersamaan atau koinfeksi. Maria mengatakan bahwa ada contoh koinfeksi, seperti orang terinfeksi influenza dan COVID-19.

Apa sih 'Deltacron' itu? Simak di halaman berikut.

Apa Sih 'Deltacron' Itu?

Pada awal tahun 2022, para ahli menduga adanya mutasi COVID-19 hibrida yang dijuluki sebagai 'Deltacron' yang ditemukan di laboratorium Siprus. Banyak yang menduga mungkin ini merupakan hasil dari kontaminasi laboratorium dan bukanlah varian COVID-19 baru yang mengkhawatirkan.

'Deltacron' ini digambarkan sebagai varian yang terbentuk dari varian Delta dengan beberapa mutasi dari varian Omicron. Meski begitu, para ilmuwan yang menganalisis temuan itu menyebut bahwa 'Deltacron' itu tidak mungkin ada.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/up)

Berita Terkait