Hingga Kamis (10/3/2022), total kasus COVID-19 di Indonesia telah mencapai angka 5.847.900. Tepat dua tahun sejak penyakit ini dinyatakan sebagai pandemi, ternyata masih ada warga yang tidak pernah postif COVID-19. Apa sih rahasianya?
Salah seorang yang belum pernah terkena COVID-19 adalah Tasya, seorang mahasiswa. Dalam dua tahun pandemi berlangsung, ia selalu mendapatkan hasil negatif setiap kali tes COVID-19 baik PCR (polymerase chain reaction) maupun antigen.
"Nggak bingung sih lebih ke banyak bersyukur [tidak pernah positif]. Soalnya, ternyata usaha jaga kebersihan gue selama ini ada hasilnya; cuci case [handphone] tiap abis keluar, selalu mandi tiap dari manapun walaupun deket," jelas Tasya (21), seorang mahasiswa, kepada detikcom, Jumat (11/3/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mirip dengan Tasya, Julia (20) juga tidak bingung kenapa tidak pernah positif karena ia hanya keluar rumah jika ada acara penting. Selama keluar rumah, mahasiswa asal Jakarta ini juga tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat.
"Sekarang sih sudah lebih sering keluar, tapi, tetep masih pilih yang penting-penting aja plus prokes ketat selama di luar dan pas pulang," beber Julia.
Selain prokes ketat, mengurangi mobilitas juga menjadi salah satu faktor yang dapat membuat seseorang terdampak COVID-19 atau tidak. Kay (20), juga seorang mahasiswa, menjelaskan bahwa ia hanya sesekali pergi keluar rumah dengan prokes ketat. Ia hanya sebulan sekali keluar rumah untuk berlibur dan jika sedang butuh untuk pergi berbelanja kebutuhan sehari-hari.
"Biasanya kuliah di rumah, keluar kalau ada perlu aja," jelas Kay.
Sedikit berbeda dengan Kay, Tasya relatif lebih sering bertemu dengan teman-temannya. Seminggu sekali ia pergi ke tempat wisata atau kafe bersama temannya atau temannya yang berkunjung ke rumahnya. Sementara itu, Julia yang paling sering di rumah karena, kebetulan, aktivitas kuliahnya masih dilaksanakan dari rumah.
Meski tetap menaati prokes dan mobilitas yang sedikit, Tasya dan Kay sempat sakit dengan beberapa gejala yang mirip COVID-19. Saat pernah flu, Tasya rutin meminum obat flu pada umumnya dan beberapa hari kemudian sudah sembuh. Kay juga sempat sakit, namun, hanya karena ia kecapaian. Julia sendiri belum pernah drop, tapi, sempat berkontak dengan orang yang positif.
"Waktu itu sempat contact dengan OTG juga, cuma, ternyata aku masih aman," ujar Julia.
Sebagai catatan, klaim 'belum pernah kena COVID-19' selalu bisa diperdebatkan. Di satu sisi, memang ada kondisi tertentu yang membuat seseorang selalu bisa terhindar dari infeksi. Namun di sisi lain, ada juga yang belum pernah terinfeksi, tepatnya belum pernah terkonfirmasi, semata-mata karena jarang atau bahkan tidak pernah tes COVID-19.
Nah, itu tadi adalah testimoni para mahasiswa yang mengaku tidak pernah postif COVID-19. Bagaimana dengan detikers? Apakah ada yang rajin tes tapi sama sekali belum pernah kena COVID-19? Yuk tulis di kolom komentar!











































