IDAI Laporkan Peningkatan Kasus MIS-C Anak Usai Kena Omicron, Ini Cirinya

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Kamis, 17 Mar 2022 13:45 WIB
Percepat anak divaksinasi COVID-19, cegah risiko MIS-C. (Foto: Getty Images/Getty Images)
Jakarta -

Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Yogi Prawira menyebut ada peningkatan kasus MIS-C pada pasien anak di tengah maraknya Omicron. Kondisi ini umumnya muncul dua hingga enam pekan setelah terpapar COVID-19.

MIS-C atau Multisystem inflammatory syndrome in children adalah kondisi medis ketika organ-organ tubuh anak mengalami peradangan atau inflamasi termasuk jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, atau organ pencernaan.

dr Yogi khawatir, angkanya lebih tinggi dari yang diperkirakan lantaran banyak orang tua enggan melakukan swab antigen maupun PCR, sehingga tidak sadar anak terkonfirmasi COVID-19. Padahal, merujuk data IDAI, kasus MIS-C anak usai terpapar COVID-19 kerap terjadi pada pasien bergejala ringan bahkan tanpa gejala.

"Untuk MIS-C sendiri memang sampai sekarang tidak ada yang menyebut faktor risikonya. Kalau pada pasien fase akut kan misalnya ditemukan faktor risiko obesitas dan lainnya," terangnya dalam agenda daring Kamis (17/3/2022).

"Tetapi ini terjadi pada anak yang sehat-sehat saja, yang saat infeksi COVID-19 tanpa gejala atau gejala ringan, di situlah yang kita harus waspadai," sambung dia.

Kabar baiknya, MIS-C pada pasien COVID-19 anak yang terjadi dua hingga enam pekan setelah infeksi, bisa dicegah dengan vaksinasi. Mengutip data AS, dr Yogi mengungkap risikonya berkurang hingga 90 persen pada anak yang sudah divaksinasi COVID-19 mRNA.

"Pencegahannya jangan sampai terinfeksi COVID-19 dan melengkapi vaksinasi," jelasnya.

Waspada Gejala MIS-C pada Anak

Gejala anak mengalami MIS-C pasca infeksi COVID-19 meliputi demam, muncul ruam diikuti dengan diare, hingga kerap mengalami kelelahan. Berikut tanda-tanda yang wajib diwaspadai:

  • Anak banyak tidur, kesadaran menurun, perubahan perilaku.
  • Terlihat sesak atau sulit bernapas, napas cepat atau tersengal sengal
  • Saturasi oksigen kurang dari 95 persen (wajib rutin mengecek saturasi oksigen anak menghindari risiko happy hypoxia)
  • Kejang
  • Mata merah, ruam, leher bengkak
  • Demam persisten selama tiga hari
  • Tidak bisa makan dan minum
  • Mata cekung
  • Buang air kecil (BAK) berkurang.


Simak Video "Video: Waduh! Varian Covid-19 'Stratus' Mendominasi RI, Apakah Berbahaya?"

(naf/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork