Maaf, WHO Kembali Bawa Kabar Nggak Enak! COVID-19 Global Naik Lagi

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Kamis, 17 Mar 2022 15:34 WIB
WHO bawa kabar nggak enak soal tren kasus COVID-19 dunia. (Foto: Getty Images/diegograndi)
Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kasus COVID-19 dunia mulanya dalam sebulan terakhir mulai menurun, meski banyak negara juga melaporkan penurunan jumlah testing COVID-19. Namun, data pekan lalu menunjukkan tren COVID-19 dunia kembali meningkat.

Ada sejumlah faktor, termasuk subvarian BA.2 Omicron yang mulai mendominasi di beberapa negara. Subvarian BA.2 Omicron yang kerap disebut 'Son of Omicron' ini juga sudah dilaporkan di Indonesia.

"Peningkatan ini terjadi meskipun ada pengurangan jumlah testing di beberapa negara, yang berarti kasus yang kami lihat hanyalah puncak gunung es," kata kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, kepada wartawan.

"Tingkat vaksinasi yang rendah di beberapa negara, sebagian didorong oleh sejumlah informasi yang salah, itulah penyebab kenaikan tersebut," kata pejabat WHO, dikutip dari NBC News.

Kasus baru COVID-19 dunia melonjak 8 persen dibandingkan minggu sebelumnya, dengan 11 juta kasus baru dan lebih dari 43.000 kematian baru dilaporkan per 7-13 Maret. Ini merupakan kenaikan pertama sejak akhir Januari.

Lompatan terbesar terjadi di wilayah Pasifik Barat WHO, meliputi Korea Selatan dan China, kasus di sana meningkat 25 persen dan kematian 27 persen.

Afrika juga mengalami peningkatan 12 persen terkait kasus harian COVID-19 dan 14 persen peningkatan kematian. Sementara kasus baru COVID-19 di Eropa meningkat 2 persen tetapi tidak ada lonjakan kematian.

Wilayah lain melaporkan penurunan kasus, termasuk wilayah Mediterania timur. Meskipun daerah ini mengalami peningkatan kematian sebesar 38 persen terkait dengan lonjakan infeksi sebelumnya.

Sejumlah ahli khawatir Eropa menyusul menghadapi gelombang virus Corona lain, dengan kasus meningkat sejak awal Maret di Austria, Jerman, Swiss, Belanda dan Inggris.



Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"

(naf/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork