Bermunculan 'Crazy Rich' Abal-abal, Kenapa Sih Doyan Banget Pamer Harta?

ADVERTISEMENT

Bermunculan 'Crazy Rich' Abal-abal, Kenapa Sih Doyan Banget Pamer Harta?

Vidya Pinandhita - detikHealth
Jumat, 18 Mar 2022 13:30 WIB
woman at the marina
Ilustrasi penjelasan psikolog tentang penyebab perilaku pamer 'Crazy Rich palsu'. Foto: Getty Images/iStockphoto/2Mmedia
Jakarta -

Baru-baru ini, istilah 'Crazy Rich' menggema di media sosial, dicirikan dengan gaya hidup serba glamor bergelimang kemewahan. Di antaranya terkait kasus penipuan yang menyeret nama Doni Salmanan.

Psikolog klinis dan Co-Founder Ohana Space, Veronica Adesla, menjelaskan 'Crazy Rich' adalah istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan orang-orang super kaya. Awalnya, istilah yang kini marak digunakan masyarakat tersebut dicetuskan oleh sebuah film yang mengisahkan keluarga kalangan 'tajir melintir'.

Lantaran baru-baru ini istilah 'Crazy Rich' menyeret nama-nama pelaku kasus penipuan, tak sedikit warganet memberikan respons sentimen terhadap kalangan ini. Pasalnya dalam kasus-kasus yang kini bermunculan, pelaku gemar memamerkan harta yang sebenarnya adalah hasil penipuan.

Namun di samping respons sentimen masyarakat, Veronica menjelaskan, terdapat sejumlah kemungkinan penyebab dan pendorong perilaku 'Crazy Rich palsu'. Di antaranya, pelaku mendapatkan keuntungan dari sikap pamer yang dilakukan terus-menerus, secara konstan. Baik berupa finansial, perhatian dari lingkungan pujian, hingga pengakuan bahwa pelaku adalah orang hebat.

"Kita ketika melakukan sebuah perilaku dan kita mengulang perilaku itu pasti karena ada benefit atau keuntungan dari perilaku tersebut. Kalau yang kita dapat bukan keuntungan itu pasti kita nggak akan mengulang karena itu (misalnya) membuat kita sakit, kita nggak akan mengulang," kata Veronica saat ditemui detikcom di Ohana Space, Jakarta Barat, Rabu (16/3/2022).

"Ibarat kalau kita menyentuh lubang ternyata setrum isinya, kita nggak akan menyentuh lagi itu lubang. Ibaratnya begitu konsep dalam psikologi," imbuh Veronica.

Di samping faktor pendorong tersebut, kepribadian bisa menjadi penyebab kebiasaan pamer 'Crazy Rich' baik yang asli atau palsu. Di antaranya, kepribadian narsistik yang selalu ingin diakui dan diperlakukan layaknya orang hebat, atau histrionik yang suka mencari perhatian.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT