Apa Itu Chloropicrin? Racun PD I yang Diduga Diberikan ke Roman Abramovich

ADVERTISEMENT

Apa Itu Chloropicrin? Racun PD I yang Diduga Diberikan ke Roman Abramovich

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Kamis, 31 Mar 2022 09:30 WIB
Miliarder Rusia sekaligus pemilik klub sepakbola Chelsea Abramovich hadir dalam perundingan Rusia-Ukraina di Turki. Apa perannya dalam perundingan itu?
Roman Abramovich diduga diberi racun perang dunia I (Foto: Reuters)
Jakarta -

Pemilik klub bola Chelsea dan miliuner asal Rusia, Roman Abramovich, dilaporkan mengalami keracunan setelah pertemuan delegasi perdamaian Rusia dan Ukraina awal Maret lalu.

Setelah pertemuan tersebut, Abramovich mengalami sejumlah gejala tak biasa. Tak hanya dirinya, tetapi delegasi perundingan damai Ukraina dan Rusia pun juga mengalaminya.

Diduga, pria berusia 55 tahun itu kemungkinan terkena racun chloropicrin. Hal ini disampaikan oleh jurnalis Christo Grozev dari Bellingcat, media investigasi independen berbasis sumber terbuka [open source].

"Semua ahli yang berkomunikasi dengan mereka, mempelajari foto-foto mereka dan melakukan pemeriksaan pribadi," katanya dikutip dari Mirror, Kamis (31/3/2022).

"Сhlorpicrin, ini agen yang memberikan hampir semua gejala yang terdeteksi. Satu-satunya kekurangan dari hipotesis itu chlorpicrin biasanya mengeluarkan bau yang cukup kuat, yang berarti cukup sulit memberikannya tanpa diketahui," bebernya lagi.

Apa itu Chloropicrin?

Dikutip dari CDC, chloropicrin (PS) adalah senyawa kimia yang banyak digunakan sebagai antimikroba dalam pertanian sebagai fumigan tanah. Senyawa kimia ini banyak digunakan dalam jumlah besar selama Perang Dunia (PD) I dan ditimbun selama Perang Dunia II.

Kala itu senyawa cair tak berwarna ini digunakan sebagai gas beracun. Paparannya dapat menyebabkan iritasi kulit, napas sesak, mual, muntah, dan diare.

Chloropicrin sangat berbahaya bagi manusia. Senyawa tersebut dapat terserap secara sistemik melalui inhalasi dan kulit. Pada konsentrasi tinggi, chloropicrin sangat mengiritasi paru-paru, mata, dan kulit.

Dalam Perang Dunia I pasukan Jerman menggunakan chloropicrin terkonsentrasi untuk melawan pasukan Sekutu sebagai gas air mata. Meskipun tidak mematikan seperti senjata kimia lainnya, gas tersebut menyebabkan muntah dan memaksa tentara sekutu untuk melepas topeng mereka.



Simak Video "Tips dan Waktu Olahraga yang Baik saat Puasa"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/fds)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT