Imbas Perang Rusia-Ukraina, Suplai Obat Radiasi Nuklir Digenjot di Eropa

Firdaus Anwar - detikHealth
Kamis, 31 Mar 2022 19:00 WIB
Foto: Getty Images/Chris McGrath
Jakarta -

Konflik yang terus berlanjut antara Rusia dan Ukraina dikhawatirkan meningkatkan kejadian keracunan radiasi nuklir. Permintaan terhadap obat radiasi meningkat karena sebagian orang khawatir terhadap ancaman bom nuklir hingga kebocoran radiasi dari PLTN Chernobyl.

Terkait hal tersebut, perusahaan farmasi Partner Therapeutics dikabarkan akan meningkatkan suplai obat radiasi di Eropa. Obat yang bernama Leukine tersebut juga tengah diajukan untuk menjadi salah satu bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Kami tahu dalam situasi ini kami tidak dapat secara langsung menghubungi pemerintah Ukraina. Jadi kami telah menghubungi WHO untuk menawarkan obat itu atas dasar kemanusiaan jika diperlukan," ungkap juru bicara perusahaan, John McManus, seperti dikutip dari CNN, Kamis (31/3/2022).

Leukine selama ini diketahui menjadi salah satu obat yang biasa digunakan pasien kanker untuk mengurangi risiko saat menjalani kemoterapi. Obat bekerja dengan cara membantu pemulihan sel darah putih yang bisa rusak akibat radiasi.

Karena itu Leukine dianggap bisa dipakai sebagai obat darurat bila seorang pasien terpapar dosis radiasi melewati ambang batas yang berbahaya.



Simak Video "Video: Momen Petugas Medis di Rusia Teruskan Operasi di Tengah Gempa"

(fds/naf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork