Ade Armando, dosen Universitas Indonesia (UI) yang dikeroyok massa dengan beringas pada aksi demo kemarin di depan gedung DPR, dikabarkan mengalami perdarahan di otak bagian belakang. Disebutkan, kondisi tersebut mungkin disebabkan pukulan keras dan bertubi-tubi pada kepala Ade saat terjadi pengeroyokan.
"Saya langsung nemenin beliau (Ade) ketika dokternya itu menjelaskan. Hasil CT scan tadi malam itu menunjukkan Bang Ade pendarahan di otak belakangnya. Jadi itu memanjang," kata sahabat Ade Armando, Nong Darol Mahmada, saat ditemui di RS Siloam, Semanggi, Jakarta Selatan, dikutip dari detikNews, Selasa (12/4/2022).
Nong menjelaskan, hari ini Ade Armando akan kembali menjalani CT scan. Dokter terus memantau Ade Armando setiap dua jam sejak CT scan pertama dilakukan tadi malam, tak lain untuk melihat apakah kondisi Ade menurun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah 12 jam, Bang Ade akan di-CT scan lagi untuk memastikan lagi yang tadi soal pendarahan di otak belakang apakah bertambah parah, apakah perlu dioperasi atau bagaimana. Hari ini lagi terus menerus dipantau," kata Nong.
Terakhir menurut Nong, jika kondisi Ade terpantau menurun, dokter mungkin bakal memberikan tindakan operasi.
"Tadi malam juga sempat disampaikan oleh dokter Apakah akan dilakukan penanganannya itu secara konvensional atau operasi. Kalau konvensional itu sekarang yang sedang dilakukan. Jadi dipantau terus, kemudian dikasih obat," katanya.
"Kalau itu membantu, baik kondisinya Bang Ade, operasi itu nggak perlu dilakukan. Tapi kalau misal tiba-tiba drop kesadaran, terpaksa dioperasi," pungkas Nong.
NEXT: Apa itu perdarahan di otak belakang?
Lihat Video: Babak Belur Dikeroyok, Ade Armando Akan Jalani CT Scan
Dihubungi terpisah, Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), dr Mursyid Bustami, SpS(K) KIC MARS, menjelaskan perdarahan otak bisa terjadi secara spontan dan bisa disebabkan benturan.
Pendarahan tersebut bisa terjadi di bagian mana pun pada otak, salah satunya di bagian belakang otak. Pada kondisi tertentu, pasien mungkin membutuhkan tindakan operasi.
"Perdarahan otak itu bisa terjadi spontan (sering disebut Stroke Perdarahan) dan bisa juga akibat trauma atau benturan. Lokasi perdarahan dapat terjadi di lokasi manapun di otak, seperti contoh perdarahan di otak belakang," kata dr Mursyid saat dihubungi detikcom, Selasa (12/4).
"Risikonya tergantung keparahan, begitu juga penyembuhan tergantung keparahan. Pada beberapa kondisi, membutuhkan tindakan operasi," imbuh dr Mursyid.











































