Belakangan dunia dibuat ramai oleh kemunculan rekombinan varian Omicron BA.1 dan BA.2, yakni varian XE. Diketahui, varian ini menular lebih cepat dibandingkan subvarian Omicron BA.2 atau yang disebut 'Omicron siluman'. Lantas mengingat gejala Omicron umumnya mirip flu biasa, mungkinkah gejala varian XE sama entengnya?
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menyebut, varian XE masih tergolong varian Omicron. Hingga kini, belum ditemukan perbedaan gejala yang signifikan antara kasus infeksi XE dengan subvarian Omicron lainnya.
"Perkiraan awal menunjukkan keuntungan tingkat pertumbuhan masyarakat sebesar 10 persen dibandingkan dengan BA.2, namun temuan ini memerlukan konfirmasi lebih lanjut," terang pihak UKHSA, dikutip dari The Independent, Sabtu (16/4/2022).
"XE tergolong varian Omicron sampai perbedaan signifikan dalam transmisi dan karakteristik penyakit, termasuk tingkat keparahan, dapat dilaporkan," imbuhnya.
Pada banyak kasus infeksi varian XE, gejala yang muncul amat mirip dengan pasien COVID-19 varian Omicron sebelumnya. Mengingat, gejala yang paling banyak dilaporkan pasien Omicron sangat mirip dengan pilek, khususnya pada orang yang sudah divaksinasi COVID-19.
Gejala tersebut termasuk pilek, bersin, dan sakit tenggorokan. Berbeda dengan varian virus Corona asli, Omicron umumnya tak menyebabkan demam, batuk, dan kehilangan kemampuan mencium bau dan mengecap rasa.
National Health Service (NHS) Inggris memasukkan 9 tanda COVID-19 yang tetap harus diwaspadai yakni:
- Sesak napas
- Merasa lelah atau kelelahan
- Badan pegal-pegal
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau berair
- Kehilangan napsu makan
- Diare
- Tubuh merasa sakit
Simak Video "Update Perkembangan Kasus Covid-19 Jelang Akhir Tahun 2022"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/kna)