Kasus 'ghosting' oleh pengguna aplikasi kencan alias 'dating apps' lagi-lagi bikin ramai dunia maya. Seorang pengguna Twitter 'nge-spill' nama dan foto terlapor penipu, hingga kronologi dirinya di-ghosting oleh teman kencan online. Akan tetapi, sejumlah pengguna Twitter justru menilai kebiasaan 'dikit-dikit nge-spill' adalah sikap tak siap dalam menjalani kencan online.
Psikolog klinis dan CEO Welas Asih Healing dan Development Center, Bianglala Andriadewi, menyebut aksi penipuan sebenarnya bisa diantisipasi dan dicegah dalam bermain dating apps. Tak lain, dengan senantiasa berhati-hati dan berani ambil tindakan ketika pasangan kencan mulai menunjukkan 'red flags'.
Akan tetapi, penting untuk masyarakat tidak menghakimi korban 'ghosting' dan penipuan di dating apps. Sebab pada banyak kasus, korban bisa mengalami trauma dobel baik karena kerugian secara materil, atau kehilangan orang yang dicintai.
"Kalau kita mengalami, menjadi victim scam di dating apps apalagi masalah keuangan, itu akan mengalami namanya double whammy. Traumanya double secara finansial, dan juga trauma kehilangan orang yang dia cintai," terang Bianglala pada detikcom lewat program e-Life beberapa waktu lalu.
"Kita nggak akan ngasih kalau kita nggak sayang. Kita sudah terlanjur sayang sama orangnya, eh malah dia ternyata nipu jadi double sakitnya," imbuhnya.
Simak Video " Kemenkes Buka Suara Usai Viral Pasien Gagal Ginjal Akut Dipaksa Pulang dari RS"
[Gambas:Video 20detik]