Menurut Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Solo, dr Hari Wahyu Nugroho, SpA(K), MKes, hingga kini tak ada kepastian perihal hubungan COVID-19 dengan hepatitis misterius. Tak tertutup kemungkinan, temuan riwayat COVID-19 pada anak yang terkena hepatitis misterius hanyalah kebetulan atau 'koinsiden'.
"Kasus-kasus yang sudah terjadi ini kita masih banyak belum, atau masih sulit menemukan korelasinya. Baik apakah itu masih ada hubungannya dengan infeksi COVID-19 atau hanya semata-mata kejadian yang kebetulan atau yang dalam bahasa medisnya kita sebut koinsiden," ujarnya dalam diskusi daring, Rabu (11/5/2022).
"Jadi memang sampai saat ini belum ada hubungan secara pasti, hubungan sebab-akibat antara hepatitis akut misterius dengan infeksi COVID-19," imbuh dr Hari.
Di negara-negara Eropa yang pertama kali melaporkan kasus hepatitis misterius pada anak, penyebab penyakitnya pun belum terkuak hingga kini.
"Begitu juga yang terjadi di negara-negara Eropa, kita kemarin tahu pertama kali dilaporkan 5 April 2022. Di Eropa ada sekitar 179 kasus, mereka sendiri juga belum menemukan korelasi yang positif sebab-akibat dengan adanya infeksi COVID-19 pada anak sebelumnya," pungkasnya.
Bukan Vaksin COVID-19
Di samping itu, muncul juga dugaan bahwa hepatitis misterius berkaitan dengan vaksin COVID-19. Dalam kesempatan terpisah IDAI meluruskan, hepatitis misterius sama sekali tak terkait vaksin Corona. Pasalnya, penyakit ini menyerang anak-anak berusia di bawah lima tahun yang belum bisa menerima vaksin COVID-19.
"Tidak ada hubungan pemberian vaksin COVID-19 dengan kejadian hepatitis misterius," tugas Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Tropis IDAI, dr Anggraini Alam, SpA(K) atau yang akrab disapa 'dr Anggi' dalam diskusi daring, Selasa (10/5).
"(Di Inggris) 75 persen pasien itu adalah balita dan tidak mendapatkan vaksin COVID-19. Jadi yang ini pun laporan di Inggris paling banyak ratusan dan di laporan di Amerika itu tidak ada kaitannya dengan vaksin COVID-19," pungkasnya.
Simak Video '15 Kasus yang Diduga Hepatitis Misterius Negatif Covid-19':
(vyp/fds)