Voox Sampai Minta Maaf, Sex Education yang Benar Seperti Apa Sih?

Voox Sampai Minta Maaf, Sex Education yang Benar Seperti Apa Sih?

Vidya Pinandhita - detikHealth
Jumat, 17 Jun 2022 13:40 WIB
Voox Sampai Minta Maaf, Sex Education yang Benar Seperti Apa Sih?
Viral video sekelompok wanita membagikan kisah pengalaman menjalin Friends with Benefits (FWB) berkedok edukasi seks. Foto: Getty Images/iStockphoto/Diversity Studio
Jakarta -

Belum lama ini, linimasa media sosial dibuat geger oleh video sekelompok wanita yang membagikan pengalaman menjalin hubungan Friends with Benefits (FWB). Alih-alih dinilai sebagai edukasi seks sebagaimana diklaim oleh wanita tersebut, video yang diunggah oleh akun YouTube 'Voox' tersebut justru menuai kritik keras warganet lantaran dianggap membenarkan seks bebas.

Menanggapi ramainya kritikan warganet, pihak Voox kemudian menyampaikan permohonan maaf. Dalam unggahan Instagram @voox, pihaknya mengaku konten terkait FWB yang dibuatnya bukanlah edukasi seks.

"Kami menyadari bahwa konten tersebut bukanlah konten sex education, hanya ada sedikit informasi berupa dampak buruk dari setiap tema konten yang dibahas. Ke depannya ini tentu akan menjadi fokus utama kami untuk membenahi konten GirlsClass," ujarnya dalam unggahan pada Selasa (14/6/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pakar seks dr Boyke Dian Nugraha, SpOG, MARS angkat bicara perihal konten vulgar berkedok edukasi seks. Menurutnya, konten berisi pengalaman seks saja bukanlah edukasi seks.

Seharusnya, edukasi seks disampaikan oleh pakar yang memang menguasai bidang ilmu terkait seks. Terutama, perihal seks klinis yang menyangkut gangguan dan permasalahan seksual.

ADVERTISEMENT

"Konten yang cuma berbagi pengalaman seks hati-hati bisa menjerumuskan, itu bukan edukasi seks. Sex educator harus lihat budaya yang ingin disampaikan, target umurnya juga, kalau mereka asal bicara cerita seks terus buat remaja kan bukan edukasi namanya," ujar dr Boyke saat ditemui detikcom, Kamis (15/6).

Lebih lagi menurutnya, sex educator juga perlu mengerti budaya audiens. Dalam hal ini, konsep Friends with Benefits (FWB) tidak tepat dibagikan kepada masyarakat Indonesia.

"Seperti konten sharing FWB gitu kan kalau di Barat mungkin wajar, tapi kalau di sini ya jadi bukan seks edukasi malah mengajak nantinya menuju seks tidak aman," jelas dr Boyke.

"Apalagi budaya kita memang tidak memperbolehkan seks bebas, jadi kan tidak sesuai budaya. Sedangkan di situ juga tidak disebut risiko-risikonya melakukan seks bebas," imbuhnya.

NEXT: Edukasi seks menurut BKKBN.

Edukasi Seks Seharusnya Tidak Merangsang

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr Hasto Wardoyo, SpOG, meluruskan edukasi seks tak melulu perihal hubungan seks atau intercourse. Bahkan, hubungan seks hanyalah sepersekian persen dari cakupan edukasi seks.

"Edukasi seks yang benar itu bukan berfokus pada sexual intercourse, kadang-kadang kesalahan persepsi di situ (bahwa) sexual education identik dengan sexual intercourse. Seolah-olah bagaimana belajar berhubungan seks, mengenal cara berhubungan seks," terangnya saat dihubungi detikcom, Selasa (14/6/2022).

Lebih luas dari itu, dr Hasto menegaskan, edukasi seks seharusnya membagikan informasi terkait kesehatan. Ia memberikan contoh, cara wanita mencegah kanker mulut rahim yakni dengan tidak melakukan hubungan seks pada usia dini.

Menurutnya, tidak seharusnya edukasi seks mengandung muatan yang merangsang seks secara emosi.

"Hal-hal seperti ini (bahasan kesehatan) seharusnya menjadi hal utama dalam pembahasan, bukan dalam rangka merangsang emotional sex," terang dr Hasto.

"Kalau kita berdiskusi, membuat semacam vlog atau video singkat kemudian yang ditonjolkan bagaimana memancing emotional sex-nya, membuat orang bisa berkhayal membayangkan, atau benefit lainnya misalkan lebih betul-betul maksiat, misal dia sampai mendatangkan finansial karena perilaku seksnya itu lebih jatuh lagi," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(vyp/up)
Edukasi Seks A-Z
17 Konten
Gara-gara perbincangan tentang Friends with Benefit (FWB), sebuah konten video menuai hujatan karena dinilai mempromosikan seks bebas. Sebenarnya apa itu FWB dan apa risikonya?

Berita Terkait