Sejumlah negara termasuk Indonesia kini kembali diterpa kenaikan kasus COVID-19 imbas subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Namun begitu, sejumlah pihak termasuk Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) meyakini kedua subvarian tersebut tidak memicu penyakit lebih berat dibanding varian Corona yang merebak sebelumnya.
Dikutip dari Mirror News UK, seseorang yang sudah divaksinasi COVID-19 dosis lengkap tetap bisa mengalami setidaknya satu atau lebih gejala jika terpapar subvarian Omicron BA.4 atau BA.5. Berikut daftar gejala yang bisa timbul:
- Batuk
- Pilek
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Bersin
- Rasa sakit
Gejala Paling Banyak Sakit Kepala
Lebih lanjut menurut studi dari COVID ZOE, sakit kepala kini menjadi gejala yang paling banyak dikeluhkan pasien COVID-19. Mengacu pada aplikasi mereka, sebanyak 69 persen pasien COVID-19 mengeluhkan gejala sakit kepala.
"Data kami menunjukkan bahwa sakit kepala ini sering datang dan pergi, tetapi untungnya mereka secara bertahap berkurang seiring waktu," terang pihak aplikasi studi ZOE COVID, dikutip dari Times of India, Sabtu (2/7/2022).
Pada banyak kasus, sakit kepala pada pasien COVID-19 timbul di awal infeksi dan kerap bertahan lama, bahkan hingga pasien telah pulih. Kondisi ini menjadikan sakit kepala sebagai gejala COVID-19 berkepanjangan alias 'Long COVID' paling umum.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
(vyp/fds)