Area Taman Stasiun MRT Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat tengah viral di media sosial lantaran dibanjiri para ABG (anak baru gede) dari pinggiran Jakarta, sehingga kerap disebut sebagai 'Citayam Fashion Week'. Sebutan ini muncul karena area tersebut rutin menjadi tempat nongkrong dan saling memamerkan gaya busana unik para remaja dari berbagai daerah pinggiran Ibu Kota seperti Citayam dan Bojong Gede.
Sayangnya, aktivitas nongkrong para remaja dan pengunjung Area Taman Stasiun MRT Dukuh Atas belakangan banyak disorot karena meninggalkan bekas sampah termasuk puntung rokok. Persoalan lainnya adalah, sebagian dari para perokok masih di bawah umur.
Kepala Seksi Penanganan Peran Serta Masyarakat dan Penataan Hukum Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat, Wasis Gunawan, membenarkan hal tersebut. Menurutnya sampah paling banyak ditemukan pada area Taman Stasiun MRT Dukuh Atas adalah botol air mineral dan puntung rokok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang sih ya paling sering kita temui biasanya botol, jadi dia duduk terus karena botol air minum dia kosong ditinggal saja di situ. Lalu juga puntung rokok, karena biasanya kan kecil-kecil jadi suka terlewat oleh petugas kebersihan, tapi kami rutin lakukan sosialisasi dan pengawasan pada mereka yang nongkrong," ucapnya saat ditemui detikcom, Kamis (7/7/2022).
Perokok belia di Citayam Fashion Week Foto: Dharmajati Yusuf Fadli/detikHealth |
Menurut Wasis, memang area tersebut merupakan area umum yang bebas untuk merokok, namun di sana tertera jelas spanduk larangan untuk membuang sampah sembarangan. Bagi yang kedapatan melanggar aturan ini, Wasis menyatakan tidak segan-segan menghukum dengan hukuman administratif dan sanksi sosial.
"Memang di sini tidak dilarang merokok, maka kita lakukan edukasi berkala, sanksi bagi siapa saja yang ketahuan buang puntung rokok misalnya, pernah kita suruh bayar denda sesuai Perda. Kalau nggak mampu, kita suruh nyapu di area sini," ujarnya.
Jika diperhatikan, memang tidak ada papan tanda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di area tersebut. Tempat sampah juga hanya terlihat beberapa buah di sudut-sudut taman. Namun, petugas kebersihan terlihat rutin membersihkan area trotoar yang dilalui oleh para pejalan.
"Memang kita pakai pendekatan edukasi, begini biasanya orang baru terasa penting jika dirinya sendiri yang kena dampaknya. Pernah ada yang buang sampah saya tegur, 'kamu mau nggak saya lempar sampah?', dengan begitu dia jadi memikirkan tindakannya," ujar Wasis.
Potret perokok belia di Citayam Fashion Week Foto: Dharmajati Yusuf Fadli/detikHealth |
NEXT: Banyak perokok di bawah umur
Menurut penuturannya memang tempat sampah di area tersebut terbatas dengan harapan juga masyarakat sadar jika membawa sampah seperti puntung rokok atau bekas botol air mineral, bisa disimpan sebentar sampai terlihat tempat pembuangan sampah.
"Tong sampah jika terlalu banyak sering terjadi justru sampahnya berserakan, secara tidak langsung semoga pengunjung sabar membawa sampahnya sampai ketemu tempat sampah," sambung Wasis.
Wasis menyayangkan pengunjung remaja di bawah umur yang merokok di area tersebut terlebih meninggalkan bekas puntung rokok yang berserakan.
"Sayangnya, kebanyakan dari luar daerah sini ya, datang masih anak-anak merokok, tapi ya kita tidak bisa melarang. Hanya berikan imbauan sampah puntungnya tolong jangan dibuang sembarangan," pungkasnya.
Simak juga 'Cerita Anak Tongkrongan Sudirman: Nggak Pernah Mabuk dan Bikin Rusuh':













































