.webp)
Area Taman Stasiun MRT Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat ramai oleh para remaja dari berbagai daerah di pinggiran Jakarta seperti Citayam dan Bojong Gede, Depok. Fenomena ini lantas viral dengan sebutan 'Citayam Fashion Week'.
Disebut demikian karena para remaja pinggiran Jakarta ini datang dengan berbagai ekspresi berbusana. Namun di sisi lain, kehadiran para remaja ini membawa persoalan seperti sisa sampah yang berserakan. Remaja yang kebanyakan masih di bawah umur ini, juga mengekspresikan dirinya dengan cara nongkrong sambil merokok.
Menanggapi hal ini, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat dr Budi Setiawan menyebut seharusnya fasilitas umum seperti taman dan area transportasi publik merupakan kawasan yang otomatis bebas dari asap rokok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sebenarnya ini kan sudah ada aturan yang tertuang dalam instruksi Gubernur, ada 7 area bebas rokok termasuk area fasilitas umum dan kendaraan umum. Ini kan masuk ya dalam area ini, memang wajib dilaporkan kalau diketahui ada pelanggaran ini untuk dilakukan tindakan," ucapnya pada detikcom, Jumat (8/7/2022).
 Perokok belia di Citayam Fashion Week Foto: Dharmajati Yusuf Fadli/detikHealth |
Jika dilihat seksama dalam area taman Stasiun MRT Dukuh Atas memang tidak terlihat papan tanda Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Menurut dr Budi seharusnya walaupun belum ada papan tanda, petugas di sana sudah memahami aturan kawasan tanpa rokok.
"Memang tidak ada tanda, tapi secara 'de jure' aturan itu ada, jadi harus ada himbauan petugas secara langsung orang-orang di situ untuk tidak merokok," sambungnya.
Sementara itu, petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat yang berjaga di sana juga menyatakan belum ada larangan untuk tidak merokok di area tersebut. Tindakan masih berupa himbauan sosialisasi untuk tidak membuang sampah sembarangan, termasuk sisa puntung rokok.
"Memang di sini imbauannya bukan untuk tidak merokok ya, karena sulit melarang karena ini area terbuka. Tapi kita edukasi dan lakukan razia jika ada sampah atau puntung rokok yang dibuang sembarangan," ujar Wasis Gunawan, Kasie Penanganan Peran Serta Masyarakat dan Penataan Hukum Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Pusat, saat ditemui detikcom, Kamis (7/7).
NEXT: Pendekatan berbeda untuk perokok usia belia.
Simak juga 'Cerita Anak Tongkrongan Sudirman: Nggak Pernah Mabuk dan Bikin Rusuh':
dr Budi menyatakan pihak Dinkes Jakarta Pusat berencana akan melakukan sosialisasi dan pertemuan dengan berbagai pihak yang terlibat agar aturan kawasan tanpa rokok bisa jelas diterapkan.
"Info ini harus saya sampaikan ke Puskesmas setempat, pihak Dishub dan MRT, serta Sudin Lingkungan Hidup minggu depan. Kami harus berkoordinasi jangan-jangan memang pengunjung aslinya (penduduk Jakarta) sudah paham aturan ini, tapi orang-orang dari luar Jakarta yang melakukan pelanggaran," bebernya.
Berkaitan dengan remaja di bawah umur yang merokok di area tersebut, dr Budi berencana akan melakukan pendekatan sosialisasi agar edukasi bahaya rokok diterapkan dengan tepat.
"Ini kan remaja atau anak-anak, pendekatannya beda, tidak bisa petugas marahi atau usir untuk merokok di tempat lain, ya sama saja kan merokok juga. Ada pendekatan edukasi, semua petugas di sana harus mampu memberikan informasi yang tepat," pungkasnya.
