Dokter dari Nara Medical University menyebut mantan perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meninggal karena perdarahan hebat. Ia tiba di Nara Medical University Hospital tanpa tanda vital.
Selain itu, dokter menyebut ada luka besar di jantung. Peluru yang menerjang tubuhnya disebut cukup dalam hingga mengenali jantung. Demikian dokter yang mananganinya menyampaikan dalam konferensi pers.
Disebutkan, dokter tidak mampu menghentikan perdarahan yang dialami Shinzo Abe. Dikutip dari CNN, sebanyak 20 dokter turut menangani perawatan Shinzo Abe sesaat setelah penembakan.
Shinzo Abe ditembak saat menyampaikan pidato di Kota Nara, dekat Kyoto. Ia mengalami henti jantung dan mengalami luka di leher sisi kanan, serta tulang selangka sebelah kiri.
Simak Video "Video: Tingginya Angka Kematian Penyakit Jantung Rematik, Kalahkan Malaria"
(up/naf)