Baru-baru ini bocah berusia 5 tahun asal Desa Bajang, Ponorogo, disebut mengalami luka bakar 30 persen akibat kobaran api dari ice smoke, jajanan yang diolah dengan nitrogen cair. Tidak diketahui pasti dari mana asal api tersebut, mengingat nitrogen cair yang kerap digunakan untuk ice smoke sebenarnya tidak flammable.
Walau tidak dapat tersulut api, bukan berarti nitrogen cair tidak bahaya. Suhu dinginnya yang ekstrem tetap bisa memicu 'luka bakar' yang disebut 'cold burn' atau 'frostbite' jika mengalami kontak dengan kulit.
Dr dr Darma, SPKK(K), FINSDV, FAADV, dari DNI Skin Centre, menjelaskan cold burn atau luka bakar dingin merupakan kerusakan lokal pada kulit dan jaringan lainnya akibat pembekuan. Luka bakar dingin ini dapat terjadi melalui sejumlah faktor, seperti paparan dingin yang berkepanjangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun resiko bahaya nitrogen cair apabila bersentuhan dengan tubuh, yaitu bisa menyebabkan kerusakan termal yang parah pada kulit, mata, maupun organ.
"Frostbite atau Cold Burn atau luka bakar dingin adalah kondisi medis akibat kerusakan lokal pada kulit dan jaringan lainnya akibat pembekuan. Luka bakar dingin dapat terjadi melalui berbagai mekanisme mulai dari paparan dingin berkepanjangan hingga paparan aerosol yang tampaknya tidak berbahaya," ucapnya saat dihubungi oleh detikcom, Kamis (14/7/2022).
"Nitrogen cair dapat menyebabkan kerusakan termal yang parah pada kulit, mata, dan organ dalam jika tidak ditangani dengan baik. Contoh cedera terkait termal yang dapat terjadi setelah kontak dengan Nitrogen cair termasuk frostbite hingga kematian jaringan," lanjutnya.
Meski begitu, dr Darma juga menjelaskan tingkat keparahan cedera tergantung pada durasi dan area kontak. Pada kebanyakan kasus, cedera terjadi saat kulit dan jaringan terbuka lainnya bersentuhan dengan nitrogen cair selama lebih dari beberapa detik.
"Namun, tingkat keparahan cedera tergantung pada durasi dan area kontak. Dalam kebanyakan kasus, cedera terjadi ketika kulit telanjang dan jaringan terbuka lainnya bersentuhan dengan Nitrogen cair selama lebih dari beberapa detik. Misalnya, hal ini dapat terjadi jika seseorang menahan makanan berlapis Nitrogen cair di mulutnya terlalu lama, atau jika camilan menempel di gusinya," tutur dr Darma.
Sebelumnya, Kepala Departemen Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Fredy Kurniawan menjelaskan, anggapan bahwa nitrogen cair dapat mengeluarkan api itu tidak tepat. Ia menegaskan, nitrogen, yang memiliki rumus kimia N2, tidak dapat mengeluarkan api.
Ketika zat ini ada di suhu yang sangat dingin, sentuhan organ manusia secara langsung tidak diperbolehkan. Sebab, meski nitrogen tidak mengeluarkan api, tapi zat itu mampu mengakibatkan cold burn (terbakar karena suhu sangat dingin).
"N2 pada temperatur kamar bentuknya gas. Dinaikkan tekanannya jadi cair. N2 ini sangat dingin di bawah titik beku air," kata Prof Fredy saat dihubungi detikJatim, Rabu (13/7/2022).











































