Jajanan ice smoke yang memakai nitrogen cair dalam proses pembuatannya, mendadak viral diperbincangkan netizen. Pasalnya, jajanan unik ini diduga menjadi biang kerok seorang bocah asal Ponorogo mengalami luka bakar 30 persen.
Nitrogen cair dalam jajanan ice smoke memang menghasilkan efek asap yang biasanya menarik para pembeli untuk mencoba jajanan ini. Hal ini dibenarkan Dani (21), seorang penjual ice smoke di kawasan Pekan Raya Jakarta, ia menyebut penggunaan nitrogen cair dalam jajanan ice smoke hanya untuk membuat pembeli penasaran dan tertarik mencoba.
"Ya sebenarnya sih cuma itu aja sih kayak bikin penasaran tertarik, apa sih itu ada asapnya gitu, jadi ya semacam hiasan. Kalau ini ngebekuin tapi sebentar juga hilang," ucapnya ditemui detikcom, Kamis (14/7/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dani menyebut, efek asap dan pembekuan yang dihasilkan nitrogen cair pada pembuatan ice smoke hanya bersifat sementara dan relatif aman untuk dikonsumsi pembeli selama tidak berkontak langsung dengan permukaan kulit.
"Ya karena ini kan udah kena snack jadi aman, kalau kena langsung cairannya ke mulut ya baru tuh mungkin bahaya. Ini aman kan banyak juga es krim gini, soalnya ini kan nggak lama, berapa menit hilang," bebernya.
"Jadi sekalian kemakan juga (nitrogen cairnya) cuma aman kebanyakan udah jadi kayak es tipis gitu, atau ilang aja, asapnya juga hilang," sambungnya.
Meskipun demikian, bukan berarti nitrogen cair tidak berbahaya. Suhu dinginnya yang ekstrem tetap bisa memicu 'luka bakar' yang disebut 'cold burn' atau 'frostbite' jika mengalami kontak dengan kulit.
Hal ini juga dialami langsung oleh Dani, ia bercerita beberapa kali terkena tetesan nitrogen cair ketika sedang melayani pembeli. Tetesan tersebut memberikan luka bakar yang mirip melepuh.
"Jadi cairan nitrogennya kan dingin banget, itu emang kalau terlalu lama luka kayak kebakar kecil. Rata-rata sih yang jualan semua pasti ada luka gini. Tapi itu gak sekali kena, biasanya sudah berkali-kali," ungkapnya.
Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin dari DNI Skin Centre, Dr dr Darma, SPKK(K), FINSDV, FAADV, cold burn atau luka bakar dingin merupakan kondisi medis akibat kerusakan lokal.
"Frostbite atau Cold Burn atau luka bakar dingin adalah kondisi medis akibat kerusakan lokal pada kulit dan jaringan lainnya akibat pembekuan. Luka bakar dingin dapat terjadi melalui berbagai mekanisme mulai dari paparan dingin berkepanjangan hingga paparan aerosol yang tampaknya tidak berbahaya," ucapnya saat dihubungi oleh detikcom, Kamis (14/7).
NEXT: Perlu edukasi ke konsumen agar lebih aman
Ia menambahkan, penjual harus menyediakan sebuah garpu atau alat pick saat penyajian. Selain itu, instruksi yang jelas harus diberikan kepada konsumen tentang cara mengkonsumsi produk dan bahaya serta tindakan pencegahan harus diuraikan.
"Sebuah garpu atau alat pick harus disediakan dan disajikan dengan sereal yang memungkinkan hanya satu potong sereal untuk diambil di dalam 1 waktu. Instruksi yang jelas harus diberikan kepada konsumen tentang cara mengkonsumsi produk dan bahaya serta tindakan pencegahan harus diuraikan dengan jelas," pesan dr Darma.
"Apabila konsumen tidak diinstruksikan untuk menunggu sebelum nitrogen cair benar-benar menguap, mereka mungkin secara tidak sengaja menelannya. Cedera paling serius yang dihadapi setelah menelan nitrogen cair adalah barotrauma gastrointestinal," pungkasnya.
Simak Video "Aturan BPOM Soal Syarat Pakai Nitrogen Cair pada Makanan"
[Gambas:Video 20detik]
(mfn/up)











































