Cacar Monyet Terbanyak Dialami Homoseks, Bos WHO Wanti-wanti Soal Stigma

Cacar Monyet Terbanyak Dialami Homoseks, Bos WHO Wanti-wanti Soal Stigma

Vidya Pinandhita - detikHealth
Minggu, 24 Jul 2022 07:00 WIB
Cacar Monyet Terbanyak Dialami Homoseks, Bos WHO Wanti-wanti Soal Stigma
Foto: ABC Australia
Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan penyakit cacar monyet yang kini mewabah sebagai darurat kesehatan global, level alarm tertinggi. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan, kini 75 negara dan wilayah telah mencatat lebih dari 16.000 kasus cacar monyet. Namun, masih terlalu sedikit informasi terkait mode penularan penyakit tersebut.

Dalam rekomendasi yang dipaparkannya kepada negara-negara, Tedros menyinggung penyakit cacar monyet paling banyak beredar di kelompok pria yang melakukan seks dengan sesama pria. Khususnya, pria yang kerap bergonta-ganti pasangan.

"Mengingat wabah cacar monyet yang berkembang dengan lebih dari 16.000 kasus yang dilaporkan dari 75 negara dan wilayah, saya membentuk kembali komite darurat. Berdasarkan Kriteria Peraturan Kesehatan Internasional, saya memutuskan untuk menyatakan wabah ini sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat," ujarnya, dikutip dari laman resmi Twitter miliknya @DrTedros, Minggu (24/7/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk saat ini, wabah cacar monyet terkonsentrasi di kalangan pria yang berhubungan seks dengan pria, terutama mereka yang berganti-ganti pasangan. Artinya, ini adalah wabah yang bisa dihentikan dengan strategi yang tepat di kelompok yang tepat," sambungnya.

Namun begitu, ia juga menegaskan masyarakat untuk tidak mendiskriminasi siapa pun terkait penularan cacar monyet. Jalur penularan utama cacar monyet saat ini bagaimanapun masih melaui kontak langsung kulit dengan kulit, bukan kontak seksual.

ADVERTISEMENT

"Stigma dan diskriminasi bisa sama berbahayanya dengan virus apa pun. Saya menyerukan kepada organisasi masyarakat sipil, termasuk mereka yang berpengalaman bekerja dengan orang yang hidup dengan HIV, untuk bekerja bersama kami untuk memerangi stigma dan diskriminasi yang terkait dengan wabah cacar monyet ini," pungkas Tedros.




(vyp/up)

Berita Terkait