Cacar Monyet Resmi Jadi Darurat Global, Begini Gejala hingga Penyebarannya

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Senin, 25 Jul 2022 14:45 WIB
Cacar monyet (Foto: Getty Images/iStockphoto/atakan)
Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC), level alarm tertinggi. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus melaporkan sudah ada 75 negara dan wilayah yang telah mencatat lebih dari 16.000 kasus cacar monyet.

"Mengingat wabah cacar monyet yang berkembang dengan lebih dari 16.000 kasus yang dilaporkan dari 75 negara dan wilayah, saya membentuk kembali komite darurat. Berdasarkan Kriteria Peraturan Kesehatan Internasional, saya memutuskan untuk menyatakan wabah ini sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat," ujarnya, dikutip dari laman resmi Twitter miliknya @DrTedros, Minggu (24/7/2022)

Dalam rekomendasi yang dipaparkannya kepada negara-negara, Tedros menyinggung penyakit cacar monyet paling banyak beredar di kelompok pria yang melakukan seks dengan sesama pria. Khususnya, pria yang kerap bergonta-ganti pasangan.

Meskipun begitu, ia juga menegaskan masyarakat untuk tidak mendiskriminasi siapapun terkait penularan cacar monyet. Berikut seluk-beluk terkait cacar monyet.

Gejala Cacar Monyet

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril beberapa waktu lalu membeberkan sejumlah gejala cacar monyet yang terbagi dalam dua periode, yaitu periode masa invasi (0-5 hari) dan masa erupsi (1-3 hari).

1. 0-5 Hari Masa Invasi

Pada masa invasi, gejala cacar monyet yang muncul dapat berupa demam tinggi, sefalgia berat, limfadenopati, myalgia, dan asthenia.

"Inkubasinya cacar monyet ini 5-13 hari atau sampai 21 hari. Ada 2 periode masa invasi sampai 5 hari. Ini yang khas yaitu demam tinggi, sakit kepala yang berat, dan ada benjolan pembesaran kelenjar limfa atau limfadenopati di leher, kemudian di ketiak atau selangkangan, dan ada sakit-sakit otot termasuk pegal-pegal," beber Syahril, Jumat (24/6).

2. 1-3 Hari Masa Erupsi

Sedangkan pada masa erupsi, gejala cacar monyet yang muncul dapat berupa ruam pada kulit. Gejala ini paling banyak terjadi pada wajah sebesar 95 persen, pada telapak tangan dan kaki 75 persen, pada mukosa 70 persen, pada alat kelamin 30 persen, dan selaput lendir mata 20 persen.

Berapa Lama Cacar Monyet Sembuh?

dr Syahril menyebut cacar monyet merupakan penyakit yang akan sembuh sendiri dalam waktu 2 sampai 4 minggu setelah masa inkubasi selesai.

"Cacar monyet ini sembuh sendiri atau self limiting disease. Setelah 2-4 minggu setelah masa inkubasinya selesai, penyakit ini akan sembuh sendiri jadi tidak terlalu berat," terang Syahril.

Cara Penularan Cacar Monyet

Adapun cara penularan cacar monyet sebagai berikut.

Hewan ke Manusia

  • Kontak langsung dengan darah (monyet, tikus tupai)
  • Cairan tubuh
  • Lesi kulit atau lesi mukosa dari hewan yang terinfeksi
  • Daging hewan liar yang terinfeksi (bushmeat) juga dapat menjadi rute penularan penyakit

"Termasuk daging hewan tersebut yang tidak dimasak secara matang, maka ini juga menjadi suatu sumber penularan ke manusia," sambungnya.

Manusia ke Manusia

  • Kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit atau muka.
  • Saluran napas. Kontak erat dalam waktu yang lama atau terjadi droplet, maka bisa menjadi sumber penularan.
  • Inokulasi, seperti melalui mikrolesi pada kulit, trauma, gigitan, dan goresan.
  • Penularan ibu ke bayi melalui plasenta.

"Jadi kalau dia berhubungan lama atau terjadi droplet, maka itu bisa jadi sumber penularan. Dan juga ada penularan dari ibu ke bayi yang melalui transmisi atau plasentanya," ucapnya lagi.

Next: Komplikasi dan pernyataan Kemenkes terkait cacar monyet di Indonesia

Simak Video "Video: WHO Cabut Status Darurat Cacar Monyet"


(suc/naf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork