Terkait Viral Mahasiswa Diusir Dosen Unhas, Ini Beda Non-biner dan Transgender

Vidya Pinandhita - detikHealth
Minggu, 21 Agu 2022 17:03 WIB
Foto: thinkstock
Jakarta -

Viral potongan video mahasiswa diusir oleh dosen di acara pengenalan kampus mahasiswa baru Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas). Pasalnya, mahasiswa tersebut di depan publik mengaku bukan laki-laki dan perempuan, alias 'non-biner' atau 'gender neutral'.

"Dia pake kipas angin jalan kaki terus dilarang. Terus ditanya laki-laki atau perempuan, terus dia bilang netral, bukan laki-laki bukan perempuan," kata Wakil Rektor III Fakultas Hukum Unhas Hasrul dikutip dari detikSulsel.

Dikutip dari Medical News Today, pada orang dengan identitas non-biner, identitas gender tidak terkonseptualisasi dalam istilah biner (perempuan dan laki-laki). Dalam hal ini, orang tersebut mungkin masih memiliki perasaan yang kuat tentang jenis kelamin, hanya saja tidak diidentifikasi sebagai perempuan atau laki-laki.

Beberapa penelitian menyebut konsep non-biner berangkat dari gagasan bahwa identitas gender lebih berupa spektrum daripada oposisi biner. Orang mungkin mengidentifikasi dirinya di luar biner. Artinya, orang non-biner mungkin merasa bahwa identitas dan pengalaman gender mereka sama sekali tidak sejalan aspek biner.

Seiring waktu, pemahaman masyarakat tentang konsep non-biner meningkat. Namun menurut survei pada 2015, sebanyak 86 persen responden non-biner memilih untuk tidak mengoreksi ketika ada orang di sekitarnya salah paham perihal konsep non-biner. Dengan alasan, kebanyakan orang tidak akan mengerti sehingga sejumlah non-biner memutuskan untuk tidak menjelaskan.

Perbedaan Non-biner dan Transgender

Non-biner adalah istilah umum yang menggambar identitas gender yang tidak eksklusif terbatas biner laki-laki atau perempuan. Sedangkan transgender mengacu pada seseorang yang tidak mengidentifikasi dirinya dengan jenis kelamin yang ditetapkan saat lahir.

Beberapa orang non-biner mungkin mengidentifikasi diri sebagai transgender. Namun beberapa non-biner yang lain mungkin masih mengidentifikasi diri sesuai jenis kelamin yang ditetapkan saat lahir untuk gelar.

Kini, sejumlah studi mulai mengkaji konsep identitas gender non-biner. Seiring itu, sejumlah pihak kini menyorot pentingnya penelitian lebih lanjut lantaran dukungan fisik dan mental untuk orang non-biner masih tidak memadai di tengah masyarakat.



Simak Video "Video: Viral Cuci Muka Pakai Air Garam, Aman Buat Kulit?"

(vyp/vyp)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork